Senin 18 Nov 2019 05:55 WIB

Haedar: Muhammadiyah Raih Banyak Capaian Selama 107 Tahun

Muhammadiyah dituntut semakin berperan aktif dalam memandu kehidupan beragama

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ormas Islam Muhammadiyah kini telah berusia 107 tahun. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nasir menyampaikan bahwa Muhammadiyah selama 107 tahun telah meraih banyak capaian.

Prof Haedar mengatakan, capaian pertama dalam penanaman paham Islam yang maju. sehingga menjadi alam pikiran umum di kalangan umat Islam. Capaian kedua membangun kemajuan dan keunggulan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan pemberdayaan. Sehingga umat Islam dan bangsa Indonesia beranjak dari ketertinggalan.

Baca Juga

"Ketiga, menyebarkan dan membumikan Islam moderat yang membawa damai, toleran, inklusif, dan maju dalam kebersamaan," kata Prof Haedar kepada Republika, Ahad (17/11) lalu.

Ia menambahkan, capaian keempat, Muhammadiyah memiliki peran kebangsaan yang merekatkan persatuan dan kebhinekaan melalui karya nyata. Muhammadiyah juga membangun alam pikiran konstruktif di dalam kehidupan bernegara. Capaian kelima, Muhammadiyah memiliki peran internasional untuk perdamaian dan kemajuan. 

Ia menjelaskan, mengenai agenda Muhammadiyah untuk memajukan dan mencerahkan bangsa, pertama membangun pusat-pusat keunggulan dalam pengembangan sumberdaya manusia, iptek dan pendidikan. Kedua, melakukan gerakan kewirausahaan untuk memperkuat daya saing dan kemandirian bangsa. 

"Ketiga, (melakukan) penguatan peran perempuan melalui 'Aisyiyah untuk memperkokoh institusi keluarga, anak dan komunitas. Keempat, praksis kerelawanan dan solidaritas sosial melalui peran-peran pemberdayaan, kebencanaan, dan taawun kemasyarakatan," ujarnya.

Prof Haedar mengatakan, agenda kelima memperkuat basis masyarakat madani yang berkeadaban dan berkemajuan. Keenam, mengembangkan peran kritis konstruktif dalam menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah juga berpesan agar menjadikan milad Muhammadiyah sebagai wahana muhasabah dan refleksi memperbarui program dan amal usaha di tengah persaingan yang sangat dinamis dan kompetitif. Muhammadiyah dituntut semakin berperan aktif dalam memandu kehidupan beragama di tengah banyak paham dan praktik keagamaan dengan mengedepankan paham Islam wasathiyah berkemajuan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement