Senin 18 Nov 2019 22:30 WIB

Pemerintah Apresiasi Komitmen Aisyiyah Tangani Stunting

Aisyiyah, telah melakukan program bimbingan perkawinan dan program keluarga sakinah.

Rep: Dian Silvy Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Sidang Senat Terbuka.  Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah menyampaikan sambutan saat sidang senat terbuka Universitas Aisyiyah di Yogyakarta, Rabu (2/10/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Sidang Senat Terbuka. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah menyampaikan sambutan saat sidang senat terbuka Universitas Aisyiyah di Yogyakarta, Rabu (2/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, angka stunting di Indonesia saat ini sekitar 27,4 persen. Artinya, setiap sepuluh anak, ada tiga diantaranya mengalami stunting

Pemerintah sendiri saat ini berupaya untuk mewujudkan generasi Indonesia yang unggul dan maju. Stunting ini, tentu dapat menghambat hal tersebut. 

Baca Juga

Ia menuturkan, stunting ini ditentukan sejak prenatal atau sebelum lahir. Untuk itu, katanya, menumbuhkan manusia yang unggul berdaya saing, harus dimulai dari prenatal. 

"Karena (prenatal)menjadi faktor penentu dan itu dapat diawali melalui pendidikan sejak dari remaja," kata Muhadjir. 

Selain itu, pembekalan terkait stunting terhadap calon pengantin baru juga diperlukan. Termasuk membangun keluarga sehat. Sebab, hal itu juga menjadi penentu lahirnya generasi Indonesia yang unggul dan maju.  

Menurutnya, sekitar 45 persen rumah tangga di Indonesia dengan status miskin atau memiliki potensi miskin. Bahkan, dalam konteks kesehatan juga terdapat 135 juta penduduk Indonesia yang rentan menjadi miskin karena terdampak sakit. 

Untuk itu, ia menegaskan, perlu upaya lebih untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. 'Aisyiyah pun, kata Muhadjir, di beberapa provinsi bekerja sama dengan Kementrian Agama. 

'Aisyiyah, telah melakukan program bimbingan perkawinan bagi calon pengantin maupun remaja. Yang mana, tujuannya juga untuk mencegah perkawinan anak dan mempersiapkan keluarga yang berkualitas. 

"‘Aisyiyah juga mengelola program Sekolah Keluarga Sakinah bagi pasangan yang telah berkeluarga untuk meningkatkan kapasitas pasangan dalam mewujudkan keluarga sakinah yang saling memuliakan," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement