Rabu 20 Nov 2019 18:04 WIB

Kajian Gus Muwafiq di KPK untuk Mempertebal Rasa Kebangsaan

Anggota KPK diharapkan kian menanamkan rasa kebangsaan, dan kecintaan terhadap NKRI.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Ulama KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq usai memberikan tausiyah saat kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ulama KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq usai memberikan tausiyah saat kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar acara kebangsaan dan doa bersama untuk negeri di Gedung Merah Putih, KPK pada Rabu (20/11).  Acara digelar untuk mempertebal rasa kebangsaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, para pegawai KPK memenuhi ruangan aula di gedung KPK. Mereka mendengarkan kajian yang dibawakan oleh Gus Muwafiq. Terlihat mereka tertawa dan menikmati kajian tersebut. Walaupun ada beberapa pegawai yang meninggalkan tempat.

Baca Juga

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan saat ini  semua harus sepakat dengan dasar Pancasila dan Bineka Tunggal Ika. Ia mengingatkan semua harus selalu bersatu walaupun berbeda agama dan suku di Indonesia. 

“Dengan kesibukan yang luar biasa Gus Muwafiq kesempatan hadir disini. Saya harap dengan adanya acara ini. Kami bisa sama-sama menegakkan hukum secara inklusif serta menunjukkan independensi dan imparsial kami,” katanya saat sambutan di gedung KPK, Jakarta Selatan.

photo
Ulama KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq memberikan tausiyah saat kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11).

 

Agus juga mengingatkan jangan sampai Indonesia terpecah belah seperti kejadian pada 1991 yaitu pembubaran Yugoslavia. Mereka bubar karena perbedaan agama dan suku. Maka dari itu, dari sekarang harus menanamkan di siri sendiri kalau semua itu bersaudara dan saling menghargai.

Ia menambahkan dengan adanya acara ini diharapkan seluruh pegawai KPK menyadari dan memperkuat integritas dan hidup dalam toleransi yang kuat. “ Harapannya semua pegawai KPK ini menegakkan NKRI dan memiliki independensi,” katanya.

Sementara itu, Kiai NU, Ahmad Muwafiq atau dikenal sebagai Gus Muwafiq, mengatakan, bangsa ini memang harus dijaga bersama-sama karena yang lahir di bangsa ini multi suku, multi ras dan multi bangsa. Untuk kelahiran di bangsa ini sesuatu yang tidak bisa ditawar. Dengan begitu, hal yang harus dilakukan adalah toleransi antarumat beragama.

Kenapa kami mesti lahir di sini? Sesuatu yang tidak bisa kami tawar itu lah yang harus kami jaga dengan benar-benar. Ada beberapa bangsa yang cuma satu tapi pecah jadi puluhan negara. Tapi bangsa kami ini, puluhan bangsa yang mampu bersatu dalam satu negara,” kata dia.

Kemudian, ia melanjutkan dalam kehidupan tidak boleh rasis, menghargai sesama agama dan bersyukur. Sebagai orang Indonesia harus bangga terhadap negaranya sendiri karena memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah, berbagai macam suku, agama dan bahasa.

Gus  Muwafiq menambahkan untuk menghadapi permasalahan bangsa harus ada penyelesaian. Jika terjadi pertikaian itu wajar saja terjadi. Namun, nanti akan berdamai lagi. Dari zaman nenek moyang perbedaan pendapat itu wajar. Yang penting bisa diselesaikan secara damai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement