Rabu 20 Nov 2019 19:28 WIB

Kajian UAS tak Direstui Pimpinan KPK, Pegawai akan Diperiksa

Menurut Agus Rahardjo, UAS diundang bukan oleh KPK secara lembaga.

Ustaz Abdul Somad usai memberikan kajian tausiyah di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Abdul Somad usai memberikan kajian tausiyah di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menegaskan, kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mengisi kajian, Selasa (19/11) lalu, bukanlah diundang KPK secara kelembagaan. Agus pun menyatakan akan memeriksa pihak yang menggelar acara tausiyah ustaz kondang tersebut.

"Kalau UAS sama sekali bukan lembaga. Jadi, ada beberapa staf yang pada waktu itu kajian Zhuhur mengundang Ustaz Somad," katanya di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (20/11).

Baca Juga

Kedatangan Agus bersama dua komisioner KPK, yakni Laode M Syarif dan Saut Situmorang, di MK itu untuk mengajukan judicial review UU Nomor 19/2019 tentang KPK. Melanjutkan soal UAS, Agus mengakui, semalam sebelum pelaksanaan kajian, yang mengundang UAS itu sudah memberi tahu kepada pimpinan KPK.

"Sebetulnya pimpinan sudah mencegah. Bukan mencegah kapasitas UAS, tetapi kan di beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi ya mengenai beliau," ujarnya.

Berbeda dengan acara yang mengundang Gus Muwafiq, Rabu ini. Sebab, acara hari ini sudah direncanakan pimpinan KPK secara kelembagaan sejak lama.

"Jadi, beda. Yang kemarin (UAS) ada beberapa orang yang mengundang kajian Zhuhur, kemudian sebetulnya tidak disetujui pimpinan. Kalau yang hari ini (Gus Muwafiq) memang programnya pimpinan," katanya.

Kendati sudah dilarang pimpinan KPK, ternyata UAS tetap dihadirkan. Agus menegaskan, akan memeriksa pegawai yang menginisiasi kegiatan tersebut.

Ketika ditanya apakah pegawai tersebut tergabung dalam Wadah Pegawai (WP) KPK, ia secara tegas membantah. "Bukan, ada sekolompok. Di KPK ada organisasi namanya BAIK. Itu singkatan (Badan Amal Islam KPK)," ujar Agus.

photo
Ustaz Abdul Somad memberikan keterangan kepada wartawan usai memberikan kajian tausiyah di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).

Sebelumnya, pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad mengisi kajian bertemakan integritas, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11). Dalam kajiannya itu, UAS banyak bercerita soal hubungan antara Allah SWT dengan manusia.

"Temanya tentang integritas, bagaimana dalam Islam kita diajarkan sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah SWT," ujar Abdul Somad kepada wartawan seusai mengisi kajian tersebut.

Dalam kajiannya itu, ia banyak bercerita soal hubungan antara Allah SWT dan manusia. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa mencegah orang dari perbuatan dosa adalah inti dari ajaran Islam.

"Islam berani mengatakan tidak pada narkoba, tidak pada sogok, tidak pada risywah maka mesti ada kekuatan dalam batin kita, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya.

Menurut dia, ibadah bukan hanya soal Abdul Somad berceramah tetapi juga wartawan yang menebarkan berita kebaikan pun juga akan menjadi amal ibadah. Ia pun juga sempat memberikan harapan kepada pimpinan KPK baru periode 2019-2023 yang akan dilantik pada 21 Desember 2019.

"Mudah-mudahan siapa pun pemilik kebijakan yang diamanahkan Allah SWT, penegak hukum siapa pun dia, negeri kita akan tetap aman dan damai kalau dilaksanakan dengan penuh amanah dan amanah itu akan ditanya di hadapan Allah SWT. Mudah-mudahan siapa pun tetap orang yang takut kepada Tuhan," ujar Abdul Somad.

photo
Rentetan Penolakan Ceramah UAS

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement