REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Golkar Ace Hasan Syadzily meminta barisan pendukung Bambang Soesatyo tidak menjelek-jelekan figur Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Hal itu disampaikan Ace menyusul adanya dorongan agar Bambang Soesatyo (Bamsoet) maju dalam Musyawarah Nasional Golkar 2019.
"Kalau mau dorong-dorong Pak Bamsoet maju menjadi caketum Golkar silakan saja yakinkan pemegang suara. Tidak perlu teriak-teriak dan menjelekan Pak Airlangga," kata Ace di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Ace itu terkait pernyataan Ketua Timses Bamsoet Ahmadi Noor Supit yang menyebut Airlangga Hartarto melanggar komitmen karena tidak mengakomodasi pendukung Bamsoet dalam alat kelengkapan dewan di parlemen serta dalam kepanitiaan Munas.
Ace menegaskan pernyataan Supit adalah statemen sepihak. Dia menekankan yang mengetahui kesepakatan antara Airlangga dan Bamsoet hanya kedua figur tersebut.
"Yang jelas kesepakatan itu adalah Pak Bamsoet tidak akan maju menjadi caketum Partai Golkar jika sudah ditugaskan sebagai Ketua MPR RI, itu yang harus digarisbawahi. Soal yang lain-lain, hanya Pak Airlangga dan Pak Bamsoet yang tahu," kata Ace.
Ace merasa tidak perlu menanggapi lebih jauh apa yang disampaikan Supit. Terlebih Supit sempat menyebut Golkar akan pecah. "Memang dia mau punya niat memecahkan Partai Golkar?" ucap Ace mempertanyakan.
Ace menyarankan para pendukung Bamsoet untuk mengikuti saja Munas yang akan dihelat 3-5 Desember 2019. Menurut Ace jika ingin mendorong Bamsoet maju, maka sebaiknya tidak menjelekan Airlangga, melainkan menawarkan program.
"Bukan mengancam-ancam Golkar akan pecah. Sudah seharusnya ajang Munas ini kita sambut dengan kegembiraan dan musyawarah mufakat, bukan berhalusinasi bahwa ada intimidasi segala macam," ujar Ace menjelaskan.