Jumat 22 Nov 2019 15:30 WIB

Keren, Jaga Saluran Irigrasi dengan Ikan

Banyak saluran irigasi yang kotor karena endapan sampah dan lumpur.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Pembangunan Irigasi ilustrasi
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pembangunan Irigasi ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ada pemandangan berbeda di saluran irigasi Blok Kulon, Desa Palir, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Ratusan ekor ikan hias berwarna oranye kemerahan nampak menghiasi saluran irigasi yang lebih mirip dengan selokan tersebut. Ikan-ian itupun berenang kesana-kemari layaknya di dalam kolam ikan.

Padahal, saluran yang kini menjadi tempat hidup bagi ikan hias tersebut semula dipenuhi dengan sampah dan endapan lumpur. Perubahan drastis pada saluran irigasi itupun tak terwujud dalam waktu semalam. Ada tangan dingin pihak pemerintah desa dalam menyulap saluran irigasi yang kotor menjadi kolam ikan yang bersih dan indah.

Warga yang semula mengacuhkan kondisi saluran yang alirannya berasal dari Sungai Cipager tersebut, kini bisa ikut menikmati pemandangan baru yang tersuguh di depan rumah mereka sendiri.

‘’Saluran itu dulunya dipenuhi sampah, sampai saluran akhirnya menjadi dangkal. Tapi memang kondisi seperti itu tidak hanya terjadi di sini, tapi di daerah lainnya juga saluran biasanya isinya sampah,’’ kata Kepala Desa Palir, Durakman, saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Merasa prihatin dengan kondisi itu, Pemerintah Desa Palir pun memiliki ide untuk memelihara ikan hias di saluran tersebut. Namun untuk mewujudkannya, langkah awal yang dilakukan adalah dengan membersihkan saluran dari sampah dan endapan lumpur.

‘’Pendangkalan di saluran irigasi itu mencapai sekitar 70 cm,’’ terang Durakman.

Tak hanya membersihkan saluran, Pemerintah Desa Palir juga membenahi senderan saluran yang sudah ada menjadi lebih baik. Dengan demikian, saluran itu benar-benar seperti kolam yang menjadi tempat hidup bagi ikan hias.

Untuk mendukung keberadaan kolam ikan, dibangun pula halte, lengkap dengan atap dan tempat duduk memanjang dari semen. Halte yang mirip dengan halte bus itu dibangun tepat di pinggir saluran untuk memudahan warga dalam menikmati kolam tersebut.

Setelah semua sarana siap, barulah saluran tersebut diisi dengan ikan hias. Pemerintah Desa Palir melepaskan sekitar dua kuintal ikan hias nila berusia rata-rata dua bulan.

‘’Panjang salurannya sekitar 40 meter. Di kedua ujung saluran itu sengaja saya beri saringan untuk mencegah agar sampah tidak masuk,’’ tutur Durakman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement