REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily beranggapan, keputusan Presiden mengangkat tujuh milenial sebagai staf khusus (stafsus) merupakan langkah yang baik. Sebab, kebijakan yang diambil Presiden ke depannya juga akan menyesuaikan dengan perkembangan baru.
"Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan kekinian," ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (22/11).
Menurut Ace, pemilihan stafsus dari kalangan milenial akan memacu milenial lainnya untuk semakin berprestasi. Hal tersebut juga sejalan dengan fokus pengembangan SDM yang dilakukan Presiden saat ini.
Lebih jauh dia menyebut, bahwa stafsus milenial itu diharapkan bisa menjadi teladan. "Kita tahu bahwa generasi milineal ini merupakan segmen yang paling besar dalam bagian demografi kita," tambah dia.
Ketika ditanya terkait pengalaman yang minim, dia beranggapan bahwa ketujuh milenial itu tidak memegang kebijakan eksekutorial. Sehingga, tidak akan terlalu berpengaruh signifikan pada kinerja ke depannya.
Selain itu menurut dia, posisi para stafsus milenial itu juga hanya sebatas memberi masukan, dan teman diskusi bagi Presiden. Sehingga yang mengambil kebijakan dari masukan tersebut, tetap pejabat yang memang berwenang.
"Lagi pula, sebagian mereka ini sudah memiliki karya dan prestasi yang perlu dibanggakan," kata Ace.
Ia mengklaim bahwa generasi milenial akan berpengaruh pada pemerintahan saat ini. Sebab, banyak pengalaman yang dimiliki milenial, yang tidak pernah dilakukan generasi sebelumnya.
"Misalnya penggunaan teknologi informasi yang memiliki keunggulan di era industri 4.0 ini," tuturnya.
Kepada Republika dia memaparkan, masukan dari para milenial harus menjadi pertimbangan. Pasalnya, kerap kali pemikiran out of the box yang mereka hasilkan, menjadi terobosan yang sukses.
"Kita harapkan dengan adanya kalangan milenial di sekeliling Presiden, bisa mempercepat transformasi Indonesia menjadi negara yang memiliki SDM unggul," ungkap dia.