REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Feyenoord dilarang menjual tiket pertandingan kepada para pendukungnya untuk laga Liga Europa bulan depan di Porto. Keputusan ini menyusul insiden keributan penonton saat pertandingan mereka melawan Young Boys di Basel, kata UEFA dalam pernyataannya pada Senin (25/11).
Dikutip dari Reuters, UEFA juga menjatuhkan denda Feyenoord sebesar 50 ribu euro (Rp 775 juta) karena perilaku buruk pendukung mereka saat pertandingan dengan Young Boys yang berakhir dengan kekalahan Fayenoord 0-2 di Swiss bulan lalu. Kemudian ada denda tambahan 5.000 euro (Rp 77,5 juta) lagi untuk tindakan perusakan.
Tuduhan gangguan keamanan ini juga terjadi di kandang Feyenoord setelah pendukung mereka melemparkan benda-benda dan menyalakan kembang api.
"Badan Kontrol, Etika dan Disiplin telah memutuskan untuk melarang Feyenoord menjual tiket kepada pendukung saat laga tandang untuk satu pertandingan kompetisi UEFA berikutnya," kata UEFA dalam sebuah pernyataannya.
Klub asal Belanda itu diberi waktu 30 hari untuk menghubungi Young Boys untuk penyelesaian kerusakan yang disebabkan oleh ulah pendukung mereka.
Feyenoord, yang bertengger di peringkat ketiga Grup G, akan menjamu tim Skotlandia Rangers pada Jumat (29/11) dini hari WIB sebelum pertandingan terakhir mereka melawan Porto di Portugal pada 12 Desember.