Jumat 29 Nov 2019 11:18 WIB

Guru Muhammadiyah Diharapkan Lakukan Percepatan

Guru-guru Muhammadiyah berdaya, profesional, berdaulat, sejahtera dan bermartabat.

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Guru Muhammadiyah Diharapkan Lakukan Percepatan
Guru Muhammadiyah Diharapkan Lakukan Percepatan

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – 350 guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah se-Indonesia mengikuti kegiatan diklat peningkatan kompetensi guru berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dan penggunaan rumah belajar Pustekkom Kemdikbud RI. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, di Hotel Lor In Solo, Jawa Tengah, Rabu hingga Jumat (27-29/11).

Pahri, selaku ketua umum Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM), menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini agar guru-guru Muhammadiyah berdaya, profesional, berdaulat, sejahtera dan bermartabat.

“Karena guru Muhammadiyah itu kunci kemajuan sebuah sekolah. inovasi dan kreativitas sekolah dan siswa dimulai dari inovasi dan kreativitas bapak ibu gurunya,” paparnya di sela-sela acara pembukaan kegiatan, Rabu (27/11).

Pahri menambahkan bahwa sekolah maju itu berawal dari guru yang maju, murid yang maju itu berasal dari guru yang maju. Hal itu maka dalam tiga hari nanti, guru-guru akan mendapatkan bimbingan teknis penguatan pembelajaran berpikir tingkat tinggi.

Kegiatan diklat ini merupakan kegiatan rutin setiap satu tahun sekali. Pada tahun ini Pimpinan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) dalam pelaksanaanya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI dan Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah.

Peserta yang datang pun datang dari seluruh Indonesia, Aceh sampai Papua yang semua 34 provinsi.

Pahri pun berharap guru Muhammadiyah harus berkarakter, bermartabat, disiplin, bertanggung jawab serta mempunyai etos kerja yang tinggi. Selain itu pula tidak meninggalkan nilai luhur bangsa Indonesia, menghormati, menghargai, dan bekerja sama.

“Kita menindaklanjuti pesan moral yang disampaikan oleh Mendikbud RI, Nadiem Anwar Makarim bahwa kemajuan tidak boleh menanggalkan karakter-karakter guru dan siswa maka guru guru ke depan itu sekalipun pintar dan cerdas, tetapi tidak boleh meninggalkan budayanya, normanya, softskill itu, tandasnya.

Kegiatan Diklat dibuka oleh Prof Dr Baedhowi, MSi selaku ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pidatonya ia pun berpesan kepada guru-guru untuk melakukan percepatan dalam memajukan pendidikan.

“Untuk maju maka kita jangan malu untuk bertanya, bekerja sama dan berkolaborasi belajar kepada lembaga pendidikan yang sudah maju,” jelasnya. (Aryanto)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement