Senin 02 Dec 2019 00:04 WIB

Gamal Albinsaid Siap Maju di Pilkada Surabaya

Gamal Albinsaid akan mengambil jalur dukungan parpol untuk bersaing di Surabaya.

dr Gamal Albinsaid
Foto: dokpri
dr Gamal Albinsaid

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Juru Bicara Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 Gamal Albinsaid menyatakan kesiapannya maju sebagai bakal calon wali kota pada Pilkada Surabaya 2020 melalui jalur partai politik (parpol). Ia menyebut keputusannya itu logis dan rasional.

"Saya logis dan rasional. Memang komunikasi politik dengan parpol terbuka. Saya sudah komunikasi dengan Golkar, Demokrat, Gerindra baik di level DPD, DPW dan DPP," kata Gamal di acara Cangkruk Bareng yang digelar di Rest Area Wibi Kaliasin, Kota Surabaya, Jatim, Ahad.

Baca Juga

Gamal mengaku santai menyikapi semua proses politik ini sampai betul-betul nantinya dipercaya oleh parpol untuk maju di Pilkada Jatim. Ia yakin partai akan melakukan rekam jejak dan kapasitasnya.

"Saya yakin partai akan melihat kapasitas saya, track record saya. Apa saya orang berintegritas atau tidak? Apa saya sudah punya karya atau tidak, punya kontribusi atau tidak?. Bagi saya itu akan menjadi rujukan mereka untuk bisa menilai apakah saya ini orang yang layak. Kalaupun tidak, saya melanjutkan kehidupan saya seperti biasanya jadi saya nothing to lose (tidak rugi)," katanya.

Saat ditanya apakah nanti akan menggunakan jalur independen jika tidak dapat rekomendasi dari parpol? Gamal menegaskan tidak akan mengambil jalur perseorangan.

Sampai sejauh ini, Gamal mengaku sudah banyak orang memintanya maju lewat jalur independen. Bahkan, lanjut dia, sudah ada relawan yang mengatasnamakan GAS dan GAKITA sudah mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat maju jalur perseorangan.

Tapi bagi Gamal, kolaborasi dengan parpol itu hal yang esensial untuk memberikan warna baru, salah satunya bisa memberikan perubahan konsep berpolitik.

"Saya ingin membuktikan kita bisa memperbaiki sistem pembiayaan politik dengan pendekatan kewirausahaan sosial yang sudah kami terapkan. Bagaimana kami berorientasi mengembangkan berbagai inovasi yang memberikan dampak terhadap masyarakat," ujar pria asal Malang ini.

Sementara itu, salah satu pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Kaliasin, Sunaryo di acara tersebut sempat curhat (curahan hati) kepada Gamal dengan mengaku was-was lapak dagangannya digusur.

"Seandainya jadi, selama ini kita ditakutkan aturan Perda. Kita ini beberapa kali mau digusur, kita dihantui seperti itu. Padahal ini satu-satunya mata pencaharian kita," katanya saat melontarkan pertanyaan kepada dr Gamal.

Meski demikian, Sunaryo memang sangat membutuhkan adanya relokasi. Hampir 100 pedagang juga merasakan hal yang sama, yaitu penggusuran.

Dr Jamal sontak menjawab bahwa ia mengidolakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia mengaku juga ingin membuat dampak bagi Kota Surabaya. "Bu Risma itu idola saya, beliau teladan bagi saya. Ketika teman-teman meminta maju, akhirnya kami buat program wirausaha di Surabaya dan mengembangkan aplikasi digital," katanya.

Disinggung terkait latar belakangnya yang kelahiran Malang, dokter lulusan Universitas Brawijaya ini memiliki jawaban tersendiri. Untuk diketahui, Surabaya dan Malang cukup terkenal dengan rivalitas yang mengakar di sektor olahraga sepak bola hingga ke suporter masing-masing.

"Meskipun lahir di Malang, saya besar di tiga kota, Jakarta, Surabaya, dan Malang. Tiga kota ini pula memiliki kesan mendalam bagi saya. Khusus Surabaya, bahkan saya menikah dengan istri saya di kota ini," kata Gamal.

Terkait program kerja yang akan Ia bawa, pria yang pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden Rusia Vladimir Putin ini mengaku akan fokus kepada kalangan milenial. "Tentunya yang pertama adalah lapangan kerja dan itu bahkan sudah mulai saya kerjakan," kata pria berusia 30 tahun ini.

Ia juga berjanji akan membantu anak-anak muda Surabaya yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Kendalanya selama ini, menurut Gamal, tidak memiliki modal yang cukup.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement