Senin 02 Dec 2019 09:33 WIB

Sheryl Sheinafina Daur Ulang Lagu Posesif

Sheryl Sheinafina sudah lama menyukai lagu Posesif milik Naif.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Penyanyi Sheryl Sheinafia dalam peluncuran lagu Positif (Original Title Posesif) di Jakarta Selatan, Jumat (29/11).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Penyanyi Sheryl Sheinafia dalam peluncuran lagu Positif (Original Title Posesif) di Jakarta Selatan, Jumat (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Sheryl Sheinafia merilis satu lagu hasil aransemennya yang mendaur ulang lagu lama. Lagu tersebut berjudul ''Posesif'' dari Naif.

Lagu ini merupakan kerja sama dia dalam naungan label Musica Studio dan Danone Aqua. Pada awalnya, Sheryl enggan mendaur ulang jika bukan lagu ''Posesif'' yang didaur ulang.

"Tidak ada (lagu lain). Benar-benar cuma ''Posesif''. Dan waktu itu aku bilang aku itu tidak mau kerjain kalau bukan lagu yang ini," tutur Sheryl dalam jumpa pers di wilayah Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Penyanyi kelahiran Jakarta ini mengaku sangat menyukai lagu ''Posesif'' sejak lama. Secara khusus, dia menyukai notasi-notasi yang ada di lagu ciptaan Franky Indrasmoro ini yang begitu sangat menarik dan mudah didengarkan.

Padahal, Sheryl mengaku memiliki banyak lagu sendiri yang dia ciptakan dengan satu tema lingkungan. Namun, dia lebih memilih untuk mendaur ulang lagu ''Posesif'' dengan aransemen yang satu visi dengan kepentingannya yaitu meminimalisasi sampah plastik.

Selain itu, pemilihan lagu ini memang sengaja dilakukan karena Sheryl tengah fokus mendaur ulang lagu di tahun ini. Selain lagu ''Posesif'' yang dia daur ulang menjadi lagu ''Positif'', sebelumnya dia telah mendaur ulang lagu ''Setia'' dari Guruh Soekarnoputra, dan ''Bebas'' dari Iwa K.

Lagu ''Posesif'' dipopulerkan oleh Naif pada tahun 2000 silam. Lagu ini dikenal banyak orang karena liriknya yang sederhana dan memiliki sifat melankolis.

Ketika lagu tersebut diaransemen oleh Sheryl, dia mengubah nuansa melankolis menjadi lagu yang memiliki nuansa ceria. "Positif adalah latu yang biasa didengarkan oleh orang-orang, tapi dengan nuansa yang lebih positif tentunya. Dari melankolis ke nuansa positif," tutur Sheryl.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement