Senin 02 Dec 2019 13:41 WIB

BPBD Bantul Masih Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan

Masyarakat bantul di wilayah terdampak kekeringan masih butuh air bersih.

Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan guna membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.

"Dropping air masih terus dilakukan, jadi selama hujannya belum rutin turun di Bantul, masyarakat di wilayah terdampak kekeringan masih membutuhkan air bersih," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto, Senin (2/12).

Baca Juga

Ia menjelaskan awal Desember ini merupakan puncak musim kemarau sehingga sumur-sumur mengering dan debit air di sumber air menyusun. "Justru akhir-akhir ini merupakan puncak kering-keringnya sumber mata air, kan teorinya begitu hujan baru turun sekali, pori-pori air terbuka sehingga air sumur itu semakin surut ke bawah, justru semakin kering," katanya.

Ia mengatakan, BPBD akan terus menyalurkan bantuan air bersih sampai kondisi sumber air pulih dan tidak ada lagi warga yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. Menurut dia, BPBD sudah mengajukan permintaan tambahan dana penyaluran bantuan air bersih ke pemerintah sebesar Rp 40 juta sehingga total memiliki dana Rp 80 juta untuk keperluan itu.

"Anggaran masih, kemarin sudah kita ajukan anggaran DTT (dana tidak terduga) sebesar Rp 40 juta sehingga dengan yang lama menjadi Rp 80 juta. Insya Allah cukup sampai akhir tahun, dan sampai saat ini total yang di-dropping sekitar 1.500-an tangki air, dikalikan 5.000 liter per tangki," katanya.

Ia mengatakan tahun depan BPBD akan mengajukan pengalokasian dana Rp 50 juta untuk penyaluran bantuan air bersih kepada warga yang menghadapi dampak kekerinngan. "Nanti juga ada dari pihak swasta," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement