Selasa 03 Dec 2019 17:11 WIB

Megawati Minta Kelompok Khilafah Temui DPR

Megawati mengatakan, fraksi PDI-Perjuangan akan buka diri terhadap aspirasi rakyat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri meminta pihak-pihak yang ingin mendirikan khilafah di Indonesia agar menyampaikan keinginannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia mengatakan, fraksi PDI-Perjuangan akan membuka diri terhadap aspirasi masyarakat.

Dia mengatakan anggota fraksi PDI-P pun juga siap menemui kelompok tersebut. "Bagi mereka yang sangat berkeinginan untuk mendirikan yang namanya khilafah, boleh ke DPR. Kita dengarkan itu. Opo toh karepe?" kata Megawati saat memberikan sambutan acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/12).

Baca Juga

Megawati juga mengajak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar juga membuka diri kepada kelompok pendukung khilafah. Kendati demikian, hingga hari ini tak ada pihak ataupun kelompok yang datang ke DPR untuk membahas atau menyuarakan keinginannya terkait negara khilafah ini.

"Enggak ada yang datang ke DPR bicara. Saya sudah nunggu-nunggu, bukan saya, nanti yang hadapi anak buah saya. Supaya enak gitu loh, pantes ooh ini mau mengubah negara kita tercinta ini," kata dia.

Presiden kelima RI itu pun menyinggung terkait konsep khilafah dan juga bagaimana cara memilih pemimpinnya. "Kalau saya baca-baca soal khilafah itu adalah sebuah, seperti nation tanpa border. Lalu bagaimana ya memilih khalifahnya? Khalifahnya lalu dari mana?" ucapnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement