Selasa 03 Dec 2019 19:04 WIB

Bamsoet Mundur, Loyalis Sebut Ada Peran Utusan Presiden

Supit mengklaim peran utusan itu cukup krusial dalam mundurnya Bamsoet.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Tiga bakal calon ketua umum Golkar, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, dan Agun Gunandjar, berbicara soal pengunduran diri mereka di Rumah Makan Sate Khas Senayan, Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (3/12) sore.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Tiga bakal calon ketua umum Golkar, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, dan Agun Gunandjar, berbicara soal pengunduran diri mereka di Rumah Makan Sate Khas Senayan, Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (3/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) akhirnya memutuskan untuk mundur dari pencalonan ketua umum Golkar menjelang dimulainya musyawarah nasional (munas) pada Selasa (3/12). Mundurnya Bamsoet dan rekonsiliasi itu disebut melibatkan utusan Presiden Joko Widodo.

Loyalis Bamsoet, Ahmadi Noor Supit mengaku, pada Selasa (3/12) pagi, ia mendampingi Bamsoet untuk bertemu Airlangga Hartarto. Selain Supit, Bamsoet juga didampingi Nusron Wahid. Sementara itu Airlangga didampingi Agus Gumiwang. Ada pula dua tokoh senior Golkar beserta seorang utusan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga

"Ada utusan presiden di sana. Saya kira, clear-nya di sana dan Pak Luhut sebagai senior Partai Golkar, ketemu dengan Aburizal Bakrie, tapi clear-nya (rekonsiliasi) sudah di tempat bersama Pak Airlangganya tadi pagi," ujar Supit saat ditemui di bilangan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).

Terkait rincian identitas utusan presiden itu, Supit tak mau berterus terang. Sumber Republika.co.id menyebut utusan tersebut adalah seorang perwira bintang dua yang pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo. Supit menolak berbicara secara rinci dan hanya tertawa. "Jangan lah, kita kan tidak enak," kata dia sembari tertawa.