REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta PT Garuda Indonesia (GIAA) segera memberikan klarifikasi mengenai kabar penyelundupan komponen Harley Davidson. Selain itu, pihak bursa juga menanti kejelasan terkait pemberhentian Ari Askhara selaku direktur utama maskapai pelat merah tersebut.
Menurut Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, sebagai Perusahaan Tercatat Garuda Indonesia dituntut memenuhi prinsip keterbukaan dan transparansi sesuai penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).
"Terkait dengan pemberitaan di media mengenai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Bursa telah menyampaikan permintaan penjelasan untuk mengklarifikasi berita yang ada baik issue illegal cargo maupun mengenai pemberhentian direksi," ujar Inarno kepada Republika, Jumat (6/12).
Selanjutnya, Inarno meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada perseroan untuk memberikan klarifikasi atas sejumlah isu tersebut.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecat Ari Askhara dari jabatannya sebagai direktur utama Garuda Indonesia. Hal tersebut terkait kasus penyelundupan motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton di pesawat Airbuss A330-900.