REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana melakukan uji coba pemanfaatan feeder (angkutan pengumpan) Batik Solo Trans (BST) sebagai angkutan gratis khusus pelajar. Rencananya, angkutan gratis ini akan beroperasi pada awal semester kedua Tahun Ajaran 2019/2020. Angkutan gratis tersebut akan diujicobakan sebagai angkutan antar jemput siswa-siswi SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 18 Solo.
"Berdasarkan kesepakatan akan mulai awal semester II, berarti Januari 2020," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati, kepada wartawan belum lama ini.
Etty mengatakan, Pemkot Solo menyiapkan sebanyak 20 unit feeder berkapasitas masing-masing 12 penumpang untuk melayani angkutan sekolah gratis. perjalanan angkutan gratis itu akan dimulai dari bangunan SMP Negeri 18 di Kepatihan menuju ke gedung lama SMP Negeri 3 di Kelurahan Timuran.
Rencananya 20 feeder tersebut akan berangkat dari SMP Negeri 18 pukul 07.00 WIB. Kemudian, pada saat jam pulang sekolah, angkutan tersebut sudah siap di lokasi penjemputan pukul 14.00 WIB.
Operasional feeder BST sebagai angkutan gratis dimaksudkan untuk mengoptimalkan angkutan tersebut. Sebab, beberapa waktu terakhir, angkutan umum tersebut dianggap kalah bersaing dengan angkutan berbasis daring.
Sementara itu, Kepala UPT Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) M Yulianto, mengatakan, Pemkot Solo menganggarkan dana sekitar Rp 1 miliar untuk proyek percontohan tersebut. Anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk operasional kendaraan, seperti pembelian bahan bakar, maupun gaji pengemudi. Terkait pengemudi rencananya diisi petugas alih daya (outsourcing).
"Angkutan gratis ini bukan angkutan umum dalam trayek. Jadi hanya khusus melayani siswa SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 18. Kalau tidak dipakai ya kendaraan nge-pool dan tidak bisa keluar," ujar Yulianto.