Rabu 11 Dec 2019 03:37 WIB

Pemkot Bogor akan Bangun Pusat Ekonomi Kreatif Tahun Depan

Enam pusat ekonomi kreatif telah dibangun di wilayah Jawa Barat.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Nur Aini
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim (tengah)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memiliki pusat ekonomi kreatif (ekraf) pada 2020. Pusat tersebut dibangun di bekas Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Jawa Barat di Jalan Djuanda, Kota Bogor, yang sudah tak lagi difungsikan.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan gedung tersebut merupakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Kabar). Karena itu, Dedie mengatakan, semua pembangunan juga mendapat pembiayaan dari Pemprov Jabar.

Baca Juga

Jika gedung tersebut selesai dibangun, Dedie berharap, Pemrov Jabar akan segera menghibahkan bangunan itu. Hal itu, kata Dedie, telah sesuai dengan program Pemprov Jabar untuk mendorong pertumbuhan ekraf di kota/kabupaten.

"Berharap tentu kepada Pemprov Jabar jika sudah selesai kemudian dihibahkan kepada Pemkot Bogor," kata Dedie di Bogor, Selasa (10/12).

Dedie menjelaskan, kerangka bangunan yang dikerjakan oleh PT Luxindo Putra Mandiri hampir selsai dibangun. Dengan begitu, tahap penyelesaian dapat segera diselesaikan tahun depan.

"Lalu nanti dilakukan proses lelang lagi di Jabar untuk proses finalisasi interior tahun depan termasuk penataan lanskapnya, tamannya," ujarnya.

Dia mengatakan, untuk menjalankan program di pusat ekonomi tersebut akan melakukan pembahasan dengan pelaku usaha. Sehingga, program yang akan dijalankan sejalan dengan program yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus mengembangkan ekraf. Hal itu, telah diwujudkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2017 tentang Ekonomi Kreatif dan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual.

"Kami juga bicara masalah program aktivasi ke depan terkait bagaimana pusat ekraf ini bisa berjalan sesuai dengan konsep yang ditawarkan oleh Gubernur Jabar," kata Dedie.

Saat ini, Dedie menyebut, Pemkot Bogor hanya dapat menunggu proses pengerjaan. Oleh karena itu, dia mengatakan, pihaknya hanya dapat membantu untuk melakukan pemantauan pembangunan.

"Nanti jika sudah resmi dihibahkan ke Pemkot Bogor tentu akan dipersiapkan dari banyak sisi, sumber daya, anggarannya, lingkungan dan lainnya," katanya.

Tim Ahli Jabar Juara Bidang Ekraf, Ben Wirawan menjelaskan, Pemprov Jabar berupaya mengembangkan bidang ekraf. Dia mengatakan, Pemprov Jabar telah membangun enam pusat ekraf se-Jabar di antaranya, Kota Bogor, Kota Cirebon, hingga Kota Bekasi.

Ben menerangkan, Provinsi Jabar telah memberikan penerimaan negara di bidang ekraf tertinggi ketiga secara nasional. Dia menyebut, ekraf Jabar menyumbang sebesar 11,8 persen penerimaan negara.

"Seperti di fashion itu 40 persen PDB (produk domestik bruto) itu dari Jawa Barat. Kuliner itu 20 persen," ungkap Ben.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement