Kamis 19 Sep 2024 15:31 WIB

Sektor Parekraf Tumbuh Positif Jelang Transisi Pemerintahan

Sektor parekraf diharapkan perkuat pertumbuhan ekonomi.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
Foto: Republika/Edwin Putranto
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan, menjelang transisi pemerintahan sektor parekraf mencatatkan pertumbuhan yang positif.

"Menjelang transisi pemerintahan sektor pariwisata dan ekonom kreatif (parekraf) mencatatkan pertumbuhan yang positif. Hingga Juli 2024, sebanyak 7,75 juta wisatawan mancanegara serta lebih dari 598 juta wisatawan nusantara berhasil kita capai. Perolehan devisa telah mencapai 7,46 miliar dolar AS dengan nilai tambah ekonomi kreatif (ekraf) diestimasikan mencapai Rp749,58 triliun. Nilai ekspor produk kreatif juga telah mencapai 12,36 miliar dolar AS," ujar Angela dalam pembukaan Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menurut dia, capaian ini menunjukkan bahwa sektor parekraf bukan hanya mampu bertahan di tengah kondisi global yang dinamis, tetapi dapat terus melangkah maju menyongsong Indonesia yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.

"Dalam Expert Survey Outlook Parekraf 2024-2025 yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pariwisata ke depan akan ditentukan oleh stabilitas ekonomi dan pengembangan destinasi yang berkualitas dan inovatif. Sementara pertumbuhan sektor ekraf akan bergantung pada inovasi, kreativitas, serta kolaborasi antar subsektor," katanya.

Selanjutnya, tren di sektor pariwisata semakin mengarah pada perjalanan yang berkesadaran dan berdampak. Wisatawan kini lebih cenderung mencari pengalaman yang menginspirasi. Memunculkan trip like a local, di mana mereka bisa mengeksplorasi destinasi melalui kacamata warga lokal. Sedangkan, tren di sektor ekraf didorong oleh peran kuat media sosial dalam hal promosi dan branding.

"Menyikapi hal tersebut, ada dua hal yang tidak bisa kita abaikan yaitu keberlanjutan dan teknologi. Penyelenggaraan parekraf berkelanjutan bukan lagi menjadi pilihan tapi perlu diposisikan sebagai kebutuhan yang diutamakan," kata Angela.

Di sisi lain, perkembangan teknologi perlu dipandang bukan sebagai substitusi melainkan peluang baru dan penunjang dalam menuju sektor parekraf yang berkualitas dan berdaya saing.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempersiapkan sejumlah program untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonom kreatif (parekraf) Indonesia di 2025.

Program-program itu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan keterampilan masyarakat, khususnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor parekraf.

Adapun program-program tersebut di antaranya berkaitan dengan pengembangan desa wisata dan penguatan potensi SDM pelaku parekraf melalui digitalisasi dan produksi konten.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement