Rabu 11 Dec 2019 20:41 WIB

Pemkab Garut Gunakan Eceng Gondok untuk Pakan dan Kerajinan

Pemkab Garut membersihkan eceng gondok yang tumbuh liar di aliran Sungai Citarum.

Mengumpulkan eceng gondok (ilustrasi). Pemkab Garut membersihkan eceng gondok yang tumbuh liar di aliran Sungai Cimanuk, Garut untuk pakan ternak dan kerajinan.
Foto: Antarafoto.com
Mengumpulkan eceng gondok (ilustrasi). Pemkab Garut membersihkan eceng gondok yang tumbuh liar di aliran Sungai Cimanuk, Garut untuk pakan ternak dan kerajinan.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, membersihkan eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang tumbuh liar di aliran Sungai Cimanuk, Garut. Eceng gondok tidak dibuang, melainkan dimanfaatkan untuk masyarakat.

"Eceng gondok ini akan dimanfaatkan oleh lembaga swadaya masyarakat untuk digunakan pakan ternak dan dijadikan bahan kerajinan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Tubagus Agus Sofyan, perwakilan pemerintah daerah yang bertugas membersihkan eceng gondok di Sungai Cimanuk, Garut, Selasa (10/12).

Baca Juga

Ia menuturkan, tim yang terlibat membersihkan eceng gondok liar yakni dari jajaran BPBD, Taruna Siaga Bencana, Polri, TNI, dan masyarakat sukarelawan dengan menyebar ke sejumlah titik kerumunan tanaman air tersebut.

Eceng gondok itu oleh petugas gabungan dikumpulkan di Bendungan Copong untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh lembaga swadaya masyarakat sebagai kebutuhan bahan baku kerajinan maupun pakan ternak.

"Eceng gondok yang kami bersihkan bersama-sama ini dipilah dulu mana yang bisa digunakan untuk pakan dan kerajinan," katanya.

Ia menyebutkan, eceng gondok yang berhasil terkumpul itu sebanyak kurang lebih 9 ton dari sepanjang 700 meter aliran Sungai Cimanuk wilayah Copong atau daerah mendekati Bendungan Copong. Eceng gondok itu, kata dia, sempat dikhawatirkan masyarakat akan menghambat aliran sungai lalu terjadi bencana banjir dan membayakan pemukiman penduduk.

"Untuk itu kami bersihkan dan kami juga kerja sama dengan komunitas jip untuk mengangkut ecengnya," katanya.

Seorang warga Garut, Ervan mendukung upaya pemerintah memanfaatkan eceng gondok menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Menurut dia, selama ini eceng gondok yang tumbuh liar di aliran Sungai Cimanuk itu membuat khawatir warga akan terjadi banjir akibat luapan sungai.

"Sekarang sudah dibersihkan dan eceng gondoknya akan dimanfaatkan, tidak dibuang," katanya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement