REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam waktu dekat Partai Amanat Nasional (PAN) bakal memilih ketua umum baru melalui Kongres 2020 mendatang. Ada sejumlah nama yang berpotensi bakal menggantikan Zulkifli Hasan sebagai calon ketua umum (caketum). Di antaranya dua nama politikus senior PAN yaitu Mulfachri Harahap dan Drajad Wibowo.
"Jika pilihannya hanya dua itu, ada potensi Amien Rais memihak Drajad Wibowo. Alasan ini selain Drajad adalah tokoh yang miliki pengaruh di internal PAN juga cukup menonjol dibanding lainnya," ujar Peneliti politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, saat dihubungi melalui Republika.co.id, Kamis (12/12).
Sementara, lanjut Dedi, Amien Rais sebagai tokoh senior tentu lebih memahami kebutuhan PAN ke depan. Yakni memiliki ketua umum yang independen dan berani bersikap kosisten. Namun PAN sendiri memiliki karakter yang tidak jauh dengan Parpol terbuka lainnya. Mereka tak memiliki tokoh yang dikultuskan secara politik.
Sehingga, kata Dedi, memungkinkan adanya regenerasi lebih demokratis. Amien Rais, tidak dalam posisi paling berpengaruh. Meskipun ia sangat dihormati hanya sebatas sebagai tokoh senior. "Tapi tidak menutup kemungkinan PAN akan memiliki banyak kandidat di waktu-waktu mendekati pemilihan," tutur Dedi.
Sebelumnya, PAN telah menggelar Rakernas V untuk tentukan jadwal dan lokasi kongres. Wakil Ketua Umum PAN, Totok Daryanto mengimbau agar lokasi kongres tidak digelar di tempat asal atau kelahiran caketum yang ikut kontestasi. Totok menyebut hal itu penting untuk menghindari kemungkinan terjadinya gesekan yang tidak perlu.
"Jadi mungkin salah satu rambu-rambu yang kita ingin pesan, imbaukan kepada para kader-kader dalam rakernas ini janganlah tempat pelaksanaan kongres ini berasal dari daerah-daerah yang menjadi tempat kelahiran, daerah pemilihan dari para kader-kader kita yang maju itu," ucap Totok.