Jumat 13 Dec 2019 14:10 WIB

Organisasi Muslim Inggris Ajukan Penyelidikan Islamofobia

Objek penyelidikan islamofobia yang diajukan yaitu Partai Konservatif.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Organisasi Muslim Inggris Ajukan Penyelidikan Islamofobia. Foto:  Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Organisasi Muslim Inggris Ajukan Penyelidikan Islamofobia. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON --- Sebuah organisasi muslim anti islamofobia di Inggris (MEND) mengajukan permohonan penyelidikan dugaan kebencian terhadap muslim pada partai Konservatif Inggris. Permohonan itu diajukan MEND pada Komisi Persamaan dan Hak Asasi Manusia Inggris (EHRC).

Melalui surat terbuka kepada ketua EHCR, David Isaacs organisasi muslim itu menuliskan tentang temuan-temuan berdasarkan laporan terbarunya yang mendokumentasikan sekitar 120 contoh Islamofobia yang dipraktikkan oleh anggota parlemen dan politisi partai Konservatif Inggris selama lima tahun terakhir. Dalam surat itu, MEND menjelaskan bahwa laporan itu dibuat sebagai respon terhadap banyaknya seruan untuk menyelidiki partai tersebut. 

Baca Juga

"Kami sangat yakin bahwa Islamofobia yang tertanam secara institusional dalam partai Konservatif sama dengan pelanggaran kewajiban kesetaraan yang berdampak negatif pada partisipasi politik muslim Inggris," kata MEND dalam surat tersebut seperti dilansir The Arab News pada Jum'at (13/12). 

Dalam surat itu, MEND juga menyatakan bahwa mantan Ketua Partai Konservatif, Sayeeda Warsi telah membuktikan bahwa partai tersebut gagal mengatasi Islamofobia di dalam jajaran internal partainya.

"Kegagalan ini menunjukan kebutuhan yang mendesak untuk penyelidikan independen terhadap Islamofobia di dalam partai Konservatif dan dimasukannya Islamofobia secara eksplisit sebagai pertimbangan dalam kode prilaku anggotanya," kata MEND dalam surat itu. 

Sementara EHCE sebagai badan publik Inggris yang bertanggung jawab atas penegakan hukum dan kesetaraan serta non diskriminasi menyatakan saat ini pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan antisemitisme yang dilakukan partai Buruh. Berbagai kelompok muslim di Inggris tengah berupaya menyoroti sejauh mana diskriminasi dan kebencian anti muslim di partai itu jelang pemilihan umum. 

Kebencian terhadap muslim atau antimuslim melonjak signifikan di Inggris sejak Agustus lalu, setelah Boris Johnson menulis dalam sebuah surat kabar tentang wanita muslim berjilbab sebagai letterboxes dan perampok bank. Seminggu setelah artikel Boris Johnson terbit insiden anti muslim meningkat 375 persen.

"Partai Konservatif memiliki masalah institusional yang meluas dengan Islamophobia, yang telah didokumentasikan dengan jelas oleh Dewan Muslim Inggris dan individu, organisasi, dan media lainnya," kata Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement