REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyambut baik wacana pengapusan Ujian Nasional (UN) sebagai sistem penilaian pendidikan nasional. Menurut dia, sekolah mulai harus lebih fokus mempersiapkan peserta didik yang siap menghadapi perkembangan zaman, bukan hanya memiliki nilai akademis yang tinggi.
"Saya mendukung kebijakan Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim) untuk lebih mempersiapkan karakter siswa yang siap menghadapi pekembangan zaman," kata dia, Jumat (13/12).
Budi menjelaskan, dalam menghadapi ravolusi 4.0 dunia usaha lebih membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di suatu bidang. Karena itu, pendekatan pengajaran para siswa juga mestu disesuaikan, yaitu untuk peningkatan SDM, bukan hanya nilai akademis.
Ia menambahkan, di negara maju pun nilai akademis tak menjadi ukuran keberhasilan siswa di sekolah. Lebih dari itu, mesti juga diperhatikan pendidikan karakter, agar siswa bisa lebih memiliki jiwa kepemimpinan atau jiwa enterpreneur yang lebih tinggi.
Menurut dia, selama ini keberhasilan dunia pendidikan selalu didasari dengan ujian. Padahal, banyak orang yang berhasil di dunia kerja, justru ketika sekolah nilai akademisnya biasa saja. "Termyata dia punya kelebihan lain. Itu harus menjadi pertimbangan, agar siswa keluar sekolah siap menghadapi kehidupan nyata di lapangan," kata dia.
Budi menambahkan, selama ini para guru juga selalu disibukkan dengan urusan administrasi sekolah. Akibatnya, mereka tidak fokus mendidik para siswa. "Intinya guru juga harus fokus mempersiapkan peserta didik. Tak hanya mengejar administratif sekolahnya," kata dia.