Ahad 15 Dec 2019 18:01 WIB

China Tunda Rencana Kenaikan Tarif Produk Otomotif AS

AS sepakat menunda tarif masuk barang-barang China sebesar 160 miliar dolar AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
China Tunda Rencana Kenaikan Tarif Produk Otomotif AS. Foto ilustrasi mobil Mercedes.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
China Tunda Rencana Kenaikan Tarif Produk Otomotif AS. Foto ilustrasi mobil Mercedes.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengatakan akan menangguhkan rencana menaikkan tarif masuk produk otomotif dan barang-barang Amerika Serikat (AS) lainnya. Langkah ini dilakukan setelah ada kesepakatan sementara antardua negara.

Baca Juga

Penangguhan ini diumumkan setelah Washington sepakat menunda tarif masuk barang-barang China sebesar 160 miliar dolar AS. AS juga memotong setengah kenaikan tarif yang sudah diberlakukan sebelumnya.

"China berharap bekerja sama dengan AS berdasarkan kesetaraan dan sikap saling menghargai dalam mengatasi dengan tepat setiap inti keprihatinan masing-masing dan mempromosikan pembangunan hubungan ekonomi dan perdagangan AS-China yang stabil," kata kabinet China dalam pernyataan mereka, Ahad (15/12).

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan kesepakatan itu disetujui Jumat (13/12) lalu. Dalam kesepakatan itu, China setuju membeli produk-produk pertanian AS senilai 40 miliar dolar AS selama dua tahun ke depan.

Ia mengatakan China juga berjanji mengakhiri praktik yang menekan perusahaan-perusahaan asing menyerahkan teknologi mereka ke perusahaan China. Isu tersebut sudah lama menggelisahkan AS dan memicu perang dagang pada 2018.

Sebelumnya , China berencana mengenakan bea masuk 25 persen terhadap mobil-mobil buatan AS. Jika diterapkan, harga mobil akan naik sebesar 40 persen.

Kebijakan tersebut akan menghantam unit BMW AG dan Marcedes Daimler AG. Mobil-mobil SUV itu dikirimkan dari AS ke China. Sementara bea masuk barang-barang lainnya hanya sebesar lima sampai 10 persen.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement