REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan siswi Madrasah Muallimaat Muhammadiyah, Yogyakarta, mengikuti International English Camp di International Islamic University Malaysia (IUMM). Ada 25 siswi mengikuti kegatan ini, yang digelar selama enam hari sejak 16 hingga 21 Desember 2019.
Staf Pengembangan Bahasa Madrasah Muallimaat Muhammadiyah, Ustaz Dwi Setyawan mengatakan, International English Camp merupakan program yang dilakukan untuk mendorong siswi memiliki keterampilan bahasa Inggris. Ini merupakan kegiatan tahunan, yang mana di 2019 mengusung tema 'With English, We Learn and Grow Together'.
"Kegiatan ini untuk mengasah kemampuan siswi berbahasa Inggris, mengenalkan budaya internasional, dan menambah wawasan global," kata Ustaz Dwi Setiawan, dalam keterangannya, Senin (23/12).
Ia menjelaskan, siswi tidak hanya diajari materi dalam kegiatan tersebut. Namun, siswi juga diajak untuk membahas isu-isu terkini dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris selama kegiatan berlangsung.
Menurutnya, kegiatan yang ia ikuti itu memberikan pengalaman berbeda dalam belajar bahasa Inggris. Terutama dari sisi tempat dan pengajar. "Pengajar International English Camp ini didatangkan dari negara native speaker bahasa Inggris," katanya.
Selain itu, pembelajaran dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas. Tentunya, hal ini menjadikan siswi semakin antusian dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dilakukan selama International English Camp ini yaitu English fun, English workshop, leadership, practical English communication, public speaking. Bahkan, juga ada writing daily life, international class, Islamic discussion, school visit, dan field trip education.
Siswi kelas 1 Madrasah Muallimaat Muhammadiyah, Athaillah Rif’at Yumna mengatakan, kegiatan ini menjadi kesempatan baginya untuk mengenal universitas di luar negeri. Selain itu, tentu juga menjadi wadah baginya untuk memperdalam kemampuan berbahasa Inggris.
Ia pin berharap kegiatan ini dapat menambah motivasi untuk lebih semangat dalam belajar. "Saya mengikuti kegiatan ini untuk menambah wawasan tentang universitas di luar negeri," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika