REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengirimkan 10 unit ambulans ke lokasi kecelakaan bus Sriwijaya rute Bengkulu menuju Palembang yang jatuh ke jurang di Jalan Lintas Pagar Alam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai, Kelurahan Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan. Kecelakaan itu mengakibatkan 25 orang meninggal dunia dan belasan orang luka-luka.
"Kami baru mendapatkan kabar ada mobil yang masuk ke dalam jurang dan beberapa di antaranya adalah warga Kota Bengkulu. Jadi, kami kirimkan mobil ambulans mengevakuasi korban ke Bengkulu," kata Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, di Bengkulu, Selasa (24/12).
Ia menambahkan, jika ada masyarakat Bengkulu yang keluarganya menjadi korban boleh menumpa ambulans yang akan berangkat siang ini sekira pukul 14.00 WIB dari Kota Bengkulu menuju lokasi kejadian. Helmi menjelaskan, khawatir jika di Pagar Alam ketersediaan ambulans terbatas untuk mengevakuasi korban. Oleh karena itu, pihaknya mengirimkan 10 unit ambulans yang akan diberangkatkan dan difasilitasi oleh Basarnas Bengkulu, sedangkan untuk korban yang mengalami luka-luka akan dibawa ke Rumah Sakit Kota Bengkulu dan biayanya ditanggung oleh Pemerintah Kota.
"Nanti kita lihat kondisinya, kita belum tahu, yang jelas pertama kali dibutuhkan sekarang adalah ambulance karena korban harus dievakuasi," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan.
"Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, keimanan," kata Helmi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Darpinuddin menyebutkan sebanyak 13 korban selamat dalam kecelakaan maut bus Sriwijaya nomor pelat BD 7031 AU tersebut. Menurut dia, bus Sriwijaya Mitsubhisi Fuso yang dikemudikan Fery tersebut menabrak dinding penahan tikungan di Lematang Indah. Akibatnya, bus masuk ke dalam jurang kurang lebih 150 meter dan jatuh ke dasar aliran Sungai Lematang.