Rabu 25 Dec 2019 18:50 WIB

BMKG Aceh Amati Gerhana Matahari di Gedung Tsunami

Gerhana matahari cincin diperkirakan terjadi pada Kamis (26/12).

BMKG Aceh Amati Gerhana Matahari di Gedung Tsunami. Warga melintas didepan gedung pusat riset tsunami dan mitigasi bencana Aceh di Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh (ilustrasi).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
BMKG Aceh Amati Gerhana Matahari di Gedung Tsunami. Warga melintas didepan gedung pusat riset tsunami dan mitigasi bencana Aceh di Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh Stasiun Geofisika Aceh Besar akan melakukan pengamatan gerhana matahari cincin di Gedung Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Gerhana matahari cincin diperkirakan terjadi pada Kamis (26/12).

"Dengan berbagai pertimbangan, seharusnya kita melaksanakan pengamatan di Sinabang (Simeulue) dan (Aceh) Singkil. Akhirnya, kita melakukan pengamatan di TDMRC saja," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mata I'e, Djati Cipto Kuncoro, Rabu (25/12).

Baca Juga

Ia mengatakan, mendapat informasi Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh bakal melakukan pengamatan gerhana matahari cincin pada dua kabupaten di Aceh, yakni Simeulue dan Aceh Singkil. Sedangkan sebagian besar wilayah di provinsi paling barat Indonesia ini akan dilanda gerhana matahari sebagian meliputi Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Subulussalam.

Ia mengakui gerhana matahari cincin kali ini bertepatan dengan fenomena alam gempa bumi disertai gelombang tsunami yang meluluhlantakkan sejumlah daerah di wilayah daratan Aceh pada 26 Desember 2004. Tidak cuma Provinsi Aceh di Indonesia, sejumlah negara mengalami dampak gempa dan gelombang besar tersebut, seperti Sri Langka, India, Thailand, Malaysia, Somalia, Bangladesh, Maladewa hingga Kepulauan Cocos.

"Insya Allah, pukul 09.00 WIB kita sudah pasang alat di TDMRC. Tapi ada beberapa teman kita sebar, karena di hari yang sama pada 26 setiap bulan kita membunyikan sirene bersama BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh). Setelah aktivasi sirine, tim dari keenam lokasi sirine ini akan merapat ke gedung TDMRC," katanya.

Sebagai bagian dari edukasi masyarakat di Banda Aceh dan sekitarnya yang ingin melihat gerhana matahari sebagian, ia menawarkan masyarakat berkunjung ke gedung TDMRC. BMKG telah menginformasikan dari segi jadwal di Indonesia waktu mulai terjadi gerhana matahari paling awal, yakni Sabang, Aceh, pukul 10.03 WIB. Di Sabang, puncak gerhana terjadi pukul 11.49 WIB. Sebaliknya di Merauke, Papua menjadi wilayah Indonesia yang paling akhir waktu mulai gerhananya, yakni mulai pukul 14.37 WIT.

"Andai kata masyarakat ingin melihat, itu sangat baik sekali. Karena bagian edukasi yang mana fenomena ini bukan satu atau dua kali (terjadi). Kita sangat berharap sekali, jika masyarakat memang berkeinginan bahwa kita ada di gedung TDMRC," kata Djati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement