Senin 30 Dec 2019 08:44 WIB

Penikaman Warga Yahudi di New York Dinilai Tindakan Teroris

Penikaman warga Yahudi terjadi saat perayaan Hanukkah di New York

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
warga Yahudi ortodoks (ilustrasi)
warga Yahudi ortodoks (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, serangan penikaman saat perayaan Hanukkah merupakan tindakan terorisme domestik. Cuomo mengunjungi tempat penikaman di Rockland County, sekitar 48 kilmeter utara Kota New York pada Ahad lalu, dan bertemu dengan para korban yang sedang menghadiri perayaan Hanukkah di kediaman rabi Chaim Rottenberg.

"Ini adalah tindakan terorisme. Saya pikir ini adalah teroris domestik. Mereka berusaha menimbulkan rasa takut. Mereka adalah orang-orang yang berniat menciptakan kerusakan massal, kekerasan massal, menimbulkan ketakutan berdasarkan ras, warna kulit, kepercayaan," ujar Cuomo dilansir Aljazirah.

Baca Juga

Cuomo menginginkan New York menjadi negara bagian yang memiliki hukum bagi tindakan terorisme domestik. Polisi mengidentifikasi tersangka penikaman adalah warga lokal dari Greenwood Lake, New York. Pihak berwenang mengatakan, tersangka telah ditangkap di distrik Manhattan, New York City setelah melarikan diri dari lokasi kejadian di kota kecil Monsey dengan mobil.

Pendiri Dewan Urusan Publik Yahudi Ortodoks, Yossi Gestetner mengatakan, pelaku penikaman menutup sebagian wajahnya dengan syal ketika melakukan penusukan kepada lima orang korban. Dua diantaranya kini berada dalam kondisi kritis.

"Salah satu anak rabi juga ditusuk," ujar Gestetner.

Rockalnd County merupakan kantong besar bagi penduduk Yahudi Ortodoks. Sekitar sepertiga dari mereka tinggal di komunitas terpencil tersebut.

Penikaman tersebut merupakan serangan terbaru yang menargetkan Yahudi di Amerika Serikat (AS), termasuk serangan penembakan di sebuah toko kelontong di New Jersey pada awal Desember. Jaksa Agung New Jersey Gurbir Grewal mengatakan serangan itu didorong oleh kebencian terhadap orang Yahudi dan penegakan hukum.

Sebulan yang lalu, seorang pria perlu dioperasi setelah dia ditusuk saat berjalan ke sinagoga Monsey. Pada April 2019, seorang pria bersenjata membunuh seorang rabi wanita dan melukai tiga orang selama kebaktian Sabat di Sidang Chabad di Poway, dekat San Diego, pada hari terakhir Paskah.

Tahun lalu, seorang supremasi kulit putih berjalan ke sinagog di Pittsburgh dan menewaskan 11 orang. Ini menjadi serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi di AS.

Sebuah laporan pada bulan April dari Anti-Defamation League (ADL) menyatakan bahwa, jumlah serangan anti-Yahudi pada tahun 2018 mendekati rekor pada 2017, yakni mencapai 1.879 insiden. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement