Rabu 01 Jan 2020 14:49 WIB

Donald Trump tidak Peduli Dengan Sidang Pemakzulan

Presiden AS Donald Trump tak peduli sidang pemakzulan yang akan digelar di Senat

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden AS Donald Trump tak peduli sidang pemakzulan yang akan digelar di Senat. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Presiden AS Donald Trump tak peduli sidang pemakzulan yang akan digelar di Senat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALM BEACH -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia senang dengan sidang pemakzulan yang akan digelar di Senat. Tapi ia juga mengaku tidak peduli dengan sidang tersebut.

"Saya tidak terlalu peduli, itu tidak penting. Sepanjang yang saya ketahui saya sangat senang dengan sidangnya karena kami tidak melakukan kesalahan apapun," kata Trump di resort mewahnya Mar-a-Lago di Florida, Rabu (1/1).

Baca Juga

House of Representatives mengesahkan pemakzulan Trump melalui pemungutan suara pada 12 Desember lalu. Proses pemakzulan selanjutnya adalah sidang di Senat. Dalam sidang itu, anggota House akan bertindak sebagai jaksa dan anggota Senat sebagai juri.

Untuk menurunkan presiden dari jabatannya dibutuhkan dua pertiga suara dari 100 anggota Senat. Artinya harus ada 20 anggota Senat dari Partai Republik yang bersedia bergabung dengan langkah yang didorong Partai Demokrat.

House mengesahkan dua pasal pemakzulan terhadap Trump yakni penyalahgunaan kekuasaan dan menghalang-halangi proses penyelidikan. Hasil pemungutan suara sesuai dengan garis partai.

Mayoritas Partai Demokrat yang menguasai House dan mendorong proses pemakzulan mendukung dua pasal tersebut. Tapi tidak satu pun anggota Partai Republik yang mendukungnya. 

Sejak Trump terpilih, Amerika terpecah menjadi dua kelompok. Kantor berita Reuters mengatakan perbedaan pendapat kerap merusak hubungan keluarga dan pertemanan. Perpecahan ini juga terlihat jelas dalam debat dan hasil pemungutan suara.

Politisi di Washington semakin sulit untuk menemukan titik temu. Mereka bentrok di hampir semua isu seperti kebangkitan Cina dan perubahan iklim. Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos sebagian besar simpatisan Partai Demokrat ini Trump dimakzulkan sementara simpatisan Partai Republik tidak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement