REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mendatangi Bandar Udara Halim Perdana Kusuma pada Rabu (1/1). Sebelumnya, Bandara Halim Perdana Kusuma telah ditutup sementara menyusul gangguan aktivitas penerbangan yang disebabkan hujan deras disertai banjir sejak Selasa (31/1).
"Bandar Udara Halim Perdana Kusuma yang ditutup sudah dibuka pada pukul 14.30 WIB," ujar Polana, Rabu (1/1).
Polana menjelaskan, Bandara Halim yang dibuka kembali pada pukul 14.30 WIB dengan lebar runway yang dapat digunakan 30 meter dari lebar runway normal 45 meter. Hal ini, dia katakan, akan dievaluasi lagi apabila kondisi runway dapat dioperasikan kembali dengan lebar 45 meter.
Polana mengatakan pesawat yang dapat dioperasikan sementara di Bandara Halim adalah pesawat tipe sejenis A320 dan Boeing 737 lantaran runway belum dapat berfungsi optimal menyusul masih ada genangan air di tepi runway.
Polana memastikan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memonitoring dan berkoordinasi dengan operator bandara, operator penerbangan dan juga stakeholder penerbangan lainnya untuk menentukan langkah-langkah yang tepat.
"Kita upayakan yang terbaik bagi semua pengguna jasa transportasi udara dengan tetap mempertahankan keselamatan, keamanan dan kenyamanan," kata Polana menambahkan.