REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Zavad Zarif mengutuk pembunuhan Jenderal Pengawal Revolusi Iran Qasem Soleimani dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1). Ia menyebut serangan AS sebagai tindakan yang sangat berbahaya.
"Tindakan terorisme intenasional AS, menargetkan dan membunuh Jenderal Soleimani, yang memimpin pasukan paling efektif dalam melawan ISIS, Al Nusrahm Al Qaeda, dan lain-lain sangat berbahaya dan eskalasi bodoh," cicit Zarif di akun resmi twitternya dilansir The New Arab News, Jumat.
Zarif memperingatkan AS bahwa serangannya akan menjadi tanggung jawab AS atas semua konsekuensi dari tindakan kejam AS. Seorang penasihat Presiden Iran Hassan Rouhani juga memperingatkan AS.
"Trump melalui pertaruhannya telah menyeret AS ke dalam situasi paling berbahaya di kawasan ini," tulis Hessameddin Ashena di aplikasi Telegram. "Siapapun yang meletakkan kakinya di luar garis merah harus siap menghadapi konsekuensinya," ujarnya menambahkan.
Pentagon mengonfirmasi bahwa militer AS membunuh Qassem Soleimani atas arahan Presiden Trump. Jenderal Soleimani yang merupakan pemimpin aparat keamanan regional Iran tewas dalam serangan udara di bandara internasional Baghdad di samping wakil komandan milisi yang didukung Iran di Irak yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer.