Sabtu 04 Jan 2020 04:04 WIB

Ini Cerita Masa Kecil Raphael Varane

Varane menjelaskan kesulitan yang dialami saat melewati masa remaja.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Raphael Varane
Foto: marca.com
Raphael Varane

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Bek Real Madrid Raphael Varane mengenang perjalanannya selama bersama tim La Liga Spanyol itu. Meski baru berusia 26 tahun, pemain berkebangsaan Prancis itu termasuk salah satu senior di ruang ganti.

Namun, jauh sebelum bermain di klub profesional, pria yang akrab disapa Rapha ini mulai bermain sepak bola seperti yang dilakukan banyak orang, di taman rumah masa kecilnya, tempat dia belajar tali dengan kakaknya.

Baca Juga

Rapha mengungkapkan, sebagai seorang adik dia harus berusaha sendiri merebut bola dari kakaknya. Dia juga mengatakan sang kakak kerap mengganggunya, sebagaimana yang dialami anak kecil pada umumnya.

"Tak jarang kami harus berhenti karena ada yang menangis," kata Rapha seperti dikutip dari AS, Jumat (3/1). "Namun karena saya sudah sangat kompetitif sejak kecil, saya menantangnya walaupun dia jauh lebih tinggi dari saya. Dia mengajarkan saya secara mental dan cara bermain bola."

Varane mengatakan pelatihan awal bersama sang kakak itu membantunya bergabung dengan klub pertamanya pada usia tujuh tahun. Dia merasa beruntung punya saudara laki-laki yang bisa mengajarkannya bermain sepak bola. "Saya cukup tinggi dan saya mempelajari semua teknik dasar, mengerjakannya dengan ayah saya. Kemudian saya bisa bermain bersama saudara saya selama beberapa bulan. Saya beruntung memiliki saudara lelaki saya di tim, dan dia adalah Kapten," tuturnya.

Di samping itu, Varane juga menjelaskan kesulitan yang dialami saat melewati masa remaja awal seperti mengatasi cedera dan menyeimbangkan perkembangan sepak bola dengan studi sekolahnya. Dia juga memiliki penyakit pertumbuhan dan harus bermain melalui rasa sakit yang dideritanya. Varane mengaku sering bermain sambil menahan rasa sakit.

"Anda harus belajar bagaimana menghadapinya. Beberapa pemain tidak tahu bagaimana melakukannya atau tidak mampu melakukannya. Saya memiliki kemampuan ini, saya tahu tubuh saya dengan baik. Saya banyak berbicara dengan tim medis dan para dokter tahu bahwa ketika saya memberi tahu mereka ada sesuatu yang tidak benar saya tidak salah. Ini telah membantu karier saya hingga saat ini," jelas Varane.

Selain itu, Varane meyakini bahwa kekuatan mental telah terbukti menjadi atribut berharga bagi karier orang Prancis dan dia mengatakan bahwa ini adalah kunci kesuksesan, bersama dengan beberapa bakat. Namun, lanjut dia, bakat hanya mempengaruhi sebagian kecil kesuksesan seseorang, yang lebih penting adalah pola pikir.

"Pikiran adalah hal yang paling penting. Saya tidak berpikir saya berbakat secara mental. Ada beberapa bintang yang Anda perhatikan berusia 10 tahun dan Anda berkata, 'Dia akan berhasil'," kata Varane. "Saya bukan (salah satu dari mereka). Saya baik, tetapi bukan fenomena. Sebagai seorang anak saya diberitahu bahwa saya tidak memiliki pola pikir untuk berhasil. Saya terlalu baik, saya tidak cukup buruk."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement