Sabtu 04 Jan 2020 07:20 WIB

Yunahar Ilyas Tempat Berguru Bagi Muhadjir

Muhadjir sering berdiskusi dengan Yunahar.

Rep: Sylvi Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
 Almarhum Prof Yunahar Ilyas
Foto: Republika/Yunahar Ilyas
Almarhum Prof Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengaku sangat dekat dengan almarhum Yunahar Ilyas. Baginya, Yunahar merupakan tempat berguru karena ia sering berkonsultasi dan meminta pendapat saat almarhum di Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Kau tanya misalnya tentang masdar, tentang beberapa istilah, biasanya beliau yang saya minta jadi second opinion. Berkaitan dengan bahasa terutama Bahasa Arab, karena saya memang tidak terlalu bagus Bahasa Arabnya," ujar Muhadjir di Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta, Jumat (3/01). 

Baca Juga

Selama di PP Muhammadiyah, kata Muhadjir, ia sering berbeda pendapat dengan almarhum. Namun, Yunahar selalu memiliki jalan keluar saat membahas suatu masalah atau pun dalam berdiskusi. 

"Selalu ada titik temunya dengan beliau," ujar Muhadjir. 

Selain itu, Muhadjir juga mengaku banyak berkonsultasi terkait pengembangan pendidikan tinggi dengan almarhum. Muhadjir sendiri di PP Muhammadiyah membidangi pendidikan tinggi, penelitian dan pengembangan. 

"Beliau (almarhum Yunahar) adalah ketua BPH (Badan Pembina Harian) di UAD. Sehingga dalam pengembangan perguruan tinggi, saya selalu banyak berkonsultasi," tambahnya.

Almarhum sendiri wafat pada Kamis (2/01) di RS Sardjito, Sleman pada pukul 23.47 WIB. Sebelum dirawat di RS Sardjito, Almarhum juga sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Selama dirawat, Muhadjir sering mengunjungi almarhum. Baik di RS PKU Muhammadiyah maupun di RS Sardjito. 

"Secara pribadi saya sangat dekat sengan beliau. Dan terakhir saya menjenguk beliau di RS, sayang waktu itu pas terkahir sudah tidak bisa ditemui (karena kondisinya memburuk). Tapu dua, tiga kali sebelumnya saya sempat bicara banyak (dengan almarhum)," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement