REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Setidaknya 10 orang tewas dan 23 orang lainnya luka-luka setelah sebuah bangunan di Kamboja ambruk. Bangunan yang ambruk menjebak para pekerja di bawah puing-puing.
Bangunan beton tujuh lantai itu runtuh pada Jumat di kota pesisir Kep, sekitar 160 km barat daya ibu kota Phnom Penh. Peristiwa itu terjadi hanya setahun setelah bangunan lain runtuh, menewaskan 28 orang di provinsi Preah Sihanouk.
"Ada lima orang tewas yang telah kami tarik keluar dan ada lima orang lainnya tewas yang kami lihat dan kami belum dapat menariknya dari gedung yang runtuh," kata gubernur Kep, Ken Satha kepada Reuters.
Pekerja yang jumlahnya tidak diketahui masih terjebak. Satha,menambahkan bahwa pihak berwenang telah menahan pasangan warga Kamboja, pemilik bangunan untuk diinterogasi. Pasangan itu berniat membangun wisma.
Perdana Menteri Hun Sen mengatakan pada Sabtu (4/1) mengatakan tim penyelamat masih berjuang untuk menjangkau mereka yang hilang di reruntuhan.
"Pada tanggal 4 pagi ini, kru darurat masih bekerja memindahkan lempengan beton, memotong alat kelengkapan besi untuk terus menemukan lebih banyak orang," kata Hun Sen di halaman Facebook-nya.
Kamboja sedang mengalami pertumbuhan pesat konstruksi untuk melayani semakin banyak wisatawan dan investor China.