REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN— Sebanyak 25 grup hadrah yang berasal dari berbagai pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti Festival Hadrah di Pondok Pesantren Albarokah, Godangan, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Ahad (5/1).
Festival hadrah yang bertajuk "Alba Fest" tersebut dibuka langsung Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.
Menurut Sri Muslimatun, Festival Hadrah merupakan salah satu upaya untuk melestarikan serta memperkenalkan kesenian tradisional islami yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Sleman.
"Selain menjadi media dakwah, diharapkan kegiatan ini juga menjadi wadah untuk saling bersilaturahmi dan mempererat hubungan antar umat, sehingga terciptanya NKRI yang guyub dan rukun, saling menghargai," katanya.
Dia mengatakan, melalui kegiatan ini juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ajaran Islam tersebut menarik, indah, dan menyenangkan.
"Islam bisa berkembang pesat di Bumi Nusantara ini karena indahnya kesenian yang dimiliki, sehingga banyak masyarakat yang tertarik menyelami indahnya Islam," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Muslimatun juga mengutip salah satu nasihat Sunan Kalijogo, yakni "Dengan ilmu maka hidup kita akan lebih mudah, dengan agama maka hidup yang lebih mudah itu akan terarah dan bermakna, dan dengan seni maka hidup yang terarah dan bermakna itu, akan terasa indah baik oleh diri maupun orang lain".
Sementara itu, mewakili Pengasuh Ponpes Albarokah Gus Miqdam Makfi mengatakan festival yang diselenggarakan pada tahun pertama tersebut dimaksudkan menyambut khataman Alquran para santri Ponpes sekaligus memperingati 1 tahun wafatnya Kyai Haji Rosim Al Fatih.