REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rangkaian acara Milad ke-74 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta digelar cukup meriah. Selain diiringi oleh agenda keilmuan, peringatan hari jadi universitas Islam tertua di Indonesia itu juga diramaikan dengan kegiatan seni berupa Festival Hadrah tingkat DIY dan Jawa Tengah.
Sebanyak 27 kelompok hadrah tampil dalam kegiatan ini, Selasa (11/4). Ketua Bidang Seni dan Budaya Milad ke-74 UII, Hanindya Kusuma Artati, menuturkan Festival Hadrah merupakan wujud dari pelestarian budaya Islam yang telah melekat di masyarakat Indonesia.
“Maka itu kami menggelar kegiatan Festival Hadrah yang kedua kalinya setelah sukses diselenggarakan pada Milad UII tahun yang lalu," kata Hanindya di Auditorium Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII.
Menurutnya, kata ‘hadrah’ berasal dari bahasa Arab yang berarti zikir disertai oleh rebana kecil atau sejenis puisi rakyat yang mempunyai unsur-unsur keagamaan. Contohnya, puisi atau lagu yang dinyanyikan ketika warga Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW dari Makkah yang dikenali sebagai lagu 'Talla-an Badrun' alaina'.
Maksud dan tujuan dari penyelenggaraan Festival Hadrah salah satunya karena UII ingin menampung variasi budaya Islam yang ada di Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan UII dapat merangkul berbagai kalangan serta menyosialisasikan budaya Islam ke masyarakat.
“Sebagai bentuk apresiasi, panitia tidak memungut biaya apapun dari kelompok hadrah yang berkompetisi. Sedangkan bagi pemenang, panitia telah menyediakan hadiah total sebesar Rp 18 juta,” ujar Hanindya. Adapun keriteria Festival Hadrah sendiri meliputi performance, music, dan vocal.
Sementara itu, Wakil Rektor III UII, Agus Taufiq, mengatakan Festival Hadrah mengandung syiar Islam dalam bentuk pujian-pujian. Ia berharap fertival ini dapat menjadi spirit UII di masa depan.