Rabu 08 Jan 2020 14:21 WIB

Mahfud: 470 Nelayan Daftar untuk Berangkat ke Natuna

Nelayan-nelayan itu ingin membuktikan bahwa Natuna milik Indonesia.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan ada sekitar 420 nelayan yang siap berangkat ke Natuna. (foto ilustrasi).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan ada sekitar 420 nelayan yang siap berangkat ke Natuna. (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, sudah ada sekitar 420 nelayan yang mendaftar untuk diberangkatkan ke laut Natuna, Kepulauan Riau. Nelayan-nelayan dengan kapalnya dari Pulau Jawa ingin membuktikan bahwa Natuna milik Indonesia.

"Sudah ada 470 nelayan dengan kapalnya, mendaftar mau ke sana untuk meramaikan Natuna untuk membuktikan bahwa itu milik kita, itu baru dari Jawa, daerah lain juga banyak yang sudah kontak," ujar Mahfud di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (8/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, jumlah itu belum termasuk nelayan dari Makassar, Maluku, Papua, dan daerah lain yang siap berlayar mencari ikan meramaikan perairan Natuna. Akan tetapi, kata Mahfud, fasilitas dari pemerintah yang akan mendukung para nelayan itu belum selesai dibahas.

Selain itu, Mahfud pun belum menyebutkan asal biaya operasional untuk keberangkatan para nelayan. Menurut dia, fasilitas, biaya operasional melaut, dan hal lainnya akan dibahas dalam rapat lintas kementerian.

"Nantilah, pokoknya itu akan jalan. Biaya dan sebagainya, dari mananya, itu sedang, hari ini di sana sedang rapat lintas kementerian," kata Mahfud.

Sebelumnya, Mahfud mengatakan tengah menyiapkan kesiapan sarana prasarana nelayan selama melaut di perairan Natuna, mulai ketersediaan bahan bakar hingga fasilitas penampungan ikan. Ia menuturkan, pengusaha-pengusaha yang bersedia menampung ikan dari nelayan di sana juga sedang disiapkan.

"Kita sekarang lagi mempersiapkan, misalnya bagaimana penyediaan minyak, bagaimana penampungan ikan di sana. Kalau ambil ikan di sana, terus pulang dahulu, 'kan nanti lama," kata Mahfud.

Menurut dia, nelayan-nelayan yang akan berangkat melaut ke Natuna juga akan dikoordinasi dan terorganisasi oleh lembaga dan instansi terkait. Termasuk pengamanan para nelayan saat melaut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement