REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro berencana untuk mengusulkan agar program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menggunakan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Hal ini dilakukan sebagai langkah hilirisasi obat-obatan produksi dalam negeri.
Rencana tersebut disampaikan Bambang ketika mengunjungi Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dexa Group di Cikarang, Bekasi, Rabu (8/1). Ia mengapresiasi keberhasilan Dexa Group membuat 18 obat bernomor izin edar Fitofarmaka (obat yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan) yang bahan bakunya adalah keanekaragaman biodiversitas asli Indonesia.
Bambang juga mengapresiasi keberhasilan Dexa Group mengekspor sejumlah produknya ke luar negeri. Ia pun ingin mengoptimalkan hilirisasi obat-obatan itu di Indonesia.
"Tentunya ini menjadi peran pemerintah untuk membantu hilirisasi industri agar semakin banyak dikonsumsi, dalam hal ini kami akan mengusulkan penggunaan obat-obatan Fitofarmaka di program kesehatan Pemerintah JKN,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika di Jakarta, Rabu.
Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno, mengatakan, inovasi dan riset yang dilakukan juga bertujuan mendukung percepatan kemandirian bahan baku farmasi. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Pihak Dexa Group juga berharap agar langkah ini turut mendorong kemandirian bahan baku obat nasional. Sekaligus memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia karena memberdayakan mulai dari petani hingga distributor.