REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengingatkan bahwa konflik antara Amerika Serikat dan Iran yang memanas berpotensi meningkatkan harga minyak dunia
"Bagi Indonesia, tentu kita akan melihat di satu pihak perbedaan antara palm oil dan gasoiln jadi menyempit," katanya di kantornya di Jakarta, Rabu (8/1).
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi tersebut akan menimbulkan konsekuensi terhadap perbedaan harga minyak di pasaran. Meski begitu, pemerintah akan terus memantau situasi dan perkembangan lanjutan di kawasan Timur Tengah tersebut.
Sementara itu, serangan balik Iran ke basis militer AS memicu melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).