REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyurati Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait sanksi denda 200 ribu chf (sekitar Rp 2,8 miliar) dan melewatkan satu laga resmi FIFA tanpa penonton yang dijatuhkan kepada PSSI.
"Kami sudah bersurat ke FIFA. Kami ingin penjelasan lebih rinci atas keputusan sanksi itu," ujar Ketua Umum PSSI Komjen Pol. Mochamad Iriawan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (9/1).
PSSI belum dapat melihat dengan terang maksud dari sanksi dari Komite Disiplin FIFA yang tertulis di surat resminya bertanggal 23 Desember 2019.
Dalam suratnya, FIFA hanya menuliskan bahwa hukuman diberikan karena terjadi pelanggaran disiplin pemain dan ofisial serta keamanan pada pertandingan kontra Malaysia pada kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.
Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah itu memang diwarnai dengan insiden keributan antara oknum suporter Indonesia dan Malaysia. Beberapa suporter Indonesia terluka diduga akibat tindakan pendukung Malaysia.
Sanksi dari FIFA tersebut menjadi yang kedua bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah sebelumnya PSSI dikenakan denda kurang lebih Rp 643 juta (45 ribu chf).
Kala itu, FIFA memberikan sanksi setelah kerusuhan suporter mewarnai pertandingan timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019.