REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meminta semua kepala daerah mengantisipasi dampak lebih besar akibat ancaman bencana. Irwan menyebut berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan Sumbar sangat berpotensi terjadi bencana terutama banjir, banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, dan abrasi pantai.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami meminta bupati dan wali kota melakukan antisipasi sejak dini," kata Irwan, melalui salinan surat keputusan yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/1).
Cuaca di Sumatra Barat dalam dua hari terakhir dirundung hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi. Beberapa wilayah seperti di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam kembali mengalami banjir dan juga angin kencang.
Gubernur Sumbar meminta seluruh bupati dan wali kota di Sumbar melakukan inventarisasi daerah rawan bencana dan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui mitigasi dan pencegahan. Kemudian mengaktifkan pos siaga pada daerah rawan bencana untuk percepatan penanganan.
Bupati dan wali kota diminta menginventarisasi dan memastikan kondisi peralatan kebencanaan. Selain itu, diminta melakukan koordinasi dengan peragkat daerah seperti TNI/Polri serta relawan untuk mengantisipasi dampak bencana.
Terakhir, Irwan meminta bupati dan wali kota mengaktifkan kontijensi sebagai rencana aksi dalam penanggulangan bencana. Irwan menambahkan, status siaga darurat bencana di Sumbar ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanganan siaga darurat bencana di lapangan.