Ahad 12 Jan 2020 21:41 WIB

Wagub Sumbar: Mari Bersaing Cerdas, Jangan Ada Hoaks

Nasrul Abit berharap tak ada penyebaran hoaks saat Pilkada berlangsung.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Wagub Nasrul Abit, Wakapolda Brigjend Ruri Sumadianto, Wakil Ketua DPRD Suwirpen Suib, KPU Sumbar Amnasmen, Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen, Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tantowi, Kepala OPD dan semua komisioner KPU saat Launching Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur Sumatera Barat Tahun 2020 di Kota Padang, Ahad (12/1).
Foto: Dok Humas Pemprov Sumbar
Wagub Nasrul Abit, Wakapolda Brigjend Ruri Sumadianto, Wakil Ketua DPRD Suwirpen Suib, KPU Sumbar Amnasmen, Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen, Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tantowi, Kepala OPD dan semua komisioner KPU saat Launching Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur Sumatera Barat Tahun 2020 di Kota Padang, Ahad (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan menjelang pelaksanaan Pilkada serentak di Sumbar sudah ada beberapa upaya saling serang antara satu bakal calon dengan bakal calon lain.

Menurut Nasrul Abit hal tersebut tidak baik dalam pendidikan politik dan keberlangsungan demokrasi di Sumatera Barat. Ia berharap penyebaran informasi hoaks tidak ada lagi selama Pilkada berlangsung.

Baca Juga

"Mari bersaing secara cerdas. Jangan saling menjelekkan. Jangan ada lagi penyebaran hoaks," kata Nasrul Abit saat menghadiri launching Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Wakil Gubernur Sumbar bersama KPU Sumbar di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Ahad (12/1).

Nasrul Abit juga menginginkan masyarakat ikut terlibat secara aktif menjaga keharmonisan demokrasi Sumbar selama Pilkada berlangsung. Bila mendapatkan penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian, Nasrul menyarankan agar masyarakat segera melaporkan kepada pihak kepolisian Dinas Kominfo.

Masyarakat menurut Nasrul juga harus selektif dalam menerima segala informasi terutama selama Pilkada berlangsung.

"Teliti dulu informasi, masyarakat jangan langsung terima saja, apalagi disebarkan. Ini jelas merugikan para calon. Karena itu, saya minta semua pihak bisa mengatasi semua ini," ucap Nasrul Abit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement