REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry dan Meghan Markle telah diizinkan untuk keluar dari keanggotaan senior kerajaan. Itu berarti keduanya akan membagi waktu untuk tinggal di Kanada dan Inggris.
Namun rencana Duke dan Duchess of Sussex untuk tinggal di Kanada nampaknya tidak sepenuhnya direspon baik oleh masyarakat. Itu lantaran, pemerintah Kanada diperkirakan harus mengeluarkan 1,7 juta USD atau sekitar Rp 23 miliar untuk menutup biaya keamanan pasangan kerajaan itu setiap tahunnya, yang diambil dari wajib pajak warga Kanada.
Menyikapi hal itu, masyarakat Kanada mengancam akan melakukan kerusuhan jika mereka harus membayar pajak untuk membantu menutupi biaya keamanan Pangeran Harry sekeluarga. Kemarahan masyarakat Kanada itu terpantau dari cuitan mereka di Twitter seperti dilansir Daily Mail, Selasa (14/1).
“Jika Kanada akhirnya membayar satu sen untuk Harry dan Meghan ketika mereka tinggal di sini, saya akan melakukan kerusuhan,” tulis seorang pengguna Twitter.
Warganet lain juga menyinggung soal keinginan Harry dan Meghan yang tidak ingin bergantung pada dana publik dalam kehidupan baru mereka. Untuk itu, mereka mendesak agar Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, tidak menggunakan uang rakyat untuk menanggung biaya keamanan Duke dan Duchess of Sussex.
“@JustinTrudeau Kanada tidak boleh membayar untuk keamanan mereka selama di Kanada! Anda membuat keputusan sendiri? Orang-orang memilih Anda, dan Anda harus menunjukkan rasa hormat. Ingat jangan berikan uang pajak kami kepada orang kaya. Kami bekerja keras demi uang kami! Mereka juga harus!!!” cuit warganet.
Menteri Keuangan Kanada, Bill Morneau, mengatakan, pemerintah belum memutuskan apakah akan menanggung biaya keamanan atau tidak. Hingga kini, pemerintah masih terus mengkaji dan mendiskusikan terkait dana keamanan ini.
“Kami masih harus memikirkan masalah ini. Namun sebagai anggota Persemakmuran, tentu kami ingin memainkan peran," kata Morneau.
Pada awal pekan tahun 2020, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle memutuskan untuk mundur dari keanggotaan senior kerajaan. Keduanya ingin bisa mandiri secara finansial, dan tinggal di Kanada untuk sementara waktu, sambil melanjutkan beberapa tugas kerajaan.
"Setelah berbulan-bulan refleksi dan diskusi internal, kami telah memilih untuk melakukan transisi tahun ini dalam mulai mengukir peran baru yang progresif dalam lembaga, kami sekarang berencana untuk menyeimbangkan waktu kami antara Inggris dan Amerika Utara, kami menghormati tugas kami untuk Ratu dan Persemakmuran," kata Harry,
Meski sempat kecewa akan keputusan sang cucu, pada Senin (13/1) waktu setempat, akhirnya Ratu Elizabeth II mengizinkan keduanya untuk mundur dan membagi waktu mereka antara Kanada dan Inggris.