REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta International BNI Java Jazz Festival ke-16 segera berlangsung di JIExpo Kemayoran pada 28 Februari sampai 1 Maret 2020. President Director Java Festival Production Dewi Gontha mengatakan, festival mengusung tema "Redeem Yourself Through Music".
Menurut Dewi, tema itu berasal dari pemikiran bahwa setiap orang butuh sesuatu untuk mengalihkan diri sejenak dari berbagai hal yang terjadi dalam hidup. Salah satunya bisa berupa musik.
"Kembali ke diri sendiri melalui musik," ungkapnya.
Pilihan tema tersebut memengaruhi dekorasi di lokasi acara. Panggung, instalasi seni, dan deretan gerai mengaplikasikan desain doodle atau sketsa corat-coret sederhana dengan tarikan acak menggunakan warna-warni tren 2020. Itu dinilai Dewi sesuai dengan nuansa kebebasan.
Dengan berbagai rancangan tersebut, Dewi dan tim ingin melakukan regenerasi, menarik pengunjung baru dari kalangan usia muda. Meski begitu, penikmat musik dari generasi yang lebih matang juga tetap dipertahankan. Selama ini, rentang usia pengunjung cukup beragam.
Tidak hanya kaum muda, penonton yang berusia lebih dari 70 tahun pun ada yang datang untuk menyimak gelaran musik di Java Jazz Festival. Nama-nama musisi baru yang tampil di Java Jazz turut menjadi strategi tersendiri mengajak lebih banyak penikmat musik untuk hadir.
"Jika tidak mencoba eksplorasi lebih jauh, lama-lama akan ada kejenuhan. Mau tidak mau tampilan harus berubah, komunikasi berubah, menjangkau penonton dari umur muda dan mempertahankan yang lama agar bisa berkelanjutan," kata Dewi.
JJF 2020 telah mengumumkan fase pertama deretan musisi yang tampil selama tiga hari. Dua penampilan spesial menghadirkan The Jacksons dan Omar Apollo. Tidak hanya mereka, musisi yang hadir antara lain Anomalie, Ardhito Pramono, Bruno Major, Idang Rasjidi Sundicate, Jaz, Lalahuta, Marcell, dan puluhan lainnya.