Kamis 16 Jan 2020 11:58 WIB

Kongres Umat Islam 2020 Undang Sejumlah Parpol

Parpol yang diundang di Kongres Umat Islam adalah yang duduk di DPR.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Kongres Umat Islam 2020 Undang Sejumlah Parpol. Foto: Sekjen MUI, Anwar Abbas
Foto: Republika TV/Mauhammad Rizki Triyana
Kongres Umat Islam 2020 Undang Sejumlah Parpol. Foto: Sekjen MUI, Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengarah Kongres Umat Islam Indonesia VII 2020 Anwar Abbas mengatakan partai politik (parpol) akan turut diundang untuk hadir di Kongres Umat Islam sebagai pembicara. Parpol yang diundang adalah yang duduk di kursi DPR RI.

"Semua parpol yang duduk di DPR RI diundang sebagai pembicara," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (15/1). Parpol diajak mendiskusikan sekaligus merumuskan langkah-langkah untuk memajukan umat Islam dan keluar dari permasalahan yang ada.

Baca Juga

Selain parpol, Anwar melanjutkan, pihak yang diundang untuk menghadiri kongres yang digelar di Bangka Belitung pada akhir Februari mendatang itu adalah ormas-ormas Islam. "Terutama ormas Islam tingkat pusat," ujar Sekjen Majelis Ulama Indonesia ini.

Anwar menilai, Kongres itu perlu menyadarkan umat Islam tentang titik lemahnya saat ini. Kongres tersebut juga harus menentukan arah tujuan umat Islam. "Kita harus bisa mewarnai kehidupan politik dengan nilai-nilai agama. Agama adalah nilai yang luhur sehingga tidak boleh terjadi pembunuhan karakter seseorang," ungkap dia.

Menurut Anwar, politik hendaknya menggunakan etika dan adab. "Tapi sementara hari ini masih membunuh karakter orang, buat ini buat isu menyebar fitnah, yang lama-kelamaan kalau terus disampaikan maka itu menjadi kebenaran padahal tidak benar," tutur dia.

Anwar menambahkan, Kongres yang akan digelar pada Februari mendatang itu harus bisa menyadarkan bangsa Indonesia terhadap Pasal 29 ayat 1 UU Dasar 1945, bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. "Kita boleh bebas, tapi ada identity-nya ada karakternya," ujarnya.

Ukhuwah Islamiyah, menurut Anwar, yang selama ini sering disuarakan belum sampai pada tataran praktik. Dia mengatakan ukhuwah tersebut masih sebatas di bibir. "Ukhuwah Islamiyah ini memang enak diucapkan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement