REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Hanya butuh waktu 40 detik buat petarung Mixed Martial Arts (MMA), Connor McGregor, untuk mengandaskan perlawanan Donny Cerrone dalam laga utama UFC246, Ahad (19/1) pagi WIB. Kemenangan ini sekaligus menandai kembalinya McGregor ke arena Octagon setelah absen selama lebih dari satu tahun.
Menghadapi Cerrone di T-Mobile Arena, Nevada, Las Vegas, itu, McGregor memang langsung tampil agresif. Meski telah lama absen dari panggung Oktagon, petarung asal Irlandia tersebut tidak canggung dan langsung terlibat jual-beli pukulan dengan petarung asal Amerika Serikat tersebut.
Momen kunci kemenangan McGregor datang saat dia berhasil melepaskan sikutan tangan kanan dan mendarat di wajah Cerrone. Alhasil, Cerrone sempat mengambil jarak dengan McGregor lewat sebuah tendangan ke arah kepala. Namun, McGregor langsung membalasnya dengan tendangan kaki kiri ke arah kepala.
Tendangan kaki kiri McGregor akhirnya membuat Cerrone makin limbung. Petarung berjuluk Cowboy itu kian terpojok ke sisi Oktagon. Kondisi ini tidak disia-siakan oleh petarung berjuluk The Notorious tersebut. McGregor langsung menghujani Cerrone, yag telah terpojok dan terjatuh, dengan berbagai pukulan dan sikutan.
Cerrone akhirnya menyerah dan wasit menunjuk McGregor sebagai pemenang di pertarungan kelas Welter UFC tersebut dengan technical knock out (TKO). Semua rentetan kejadian dalam laga perdana McGregor di Oktagon setelah absen sejak Oktober 2018, tepatnya usai dikalahkan Khabib Nurmagomedov, itu pun hanya berlangsung dalam 40 detik awal babak pertama.
''Saya membuat sejarah baru. Saya menjadi satu-satunya petarung di sejarah UFC yang mampu meraih kemenangan TKO di tiga kelas berbeda, kelas bulu, kelas ringan, dan sekarang di kelas welter,'' ujar McGregor seusai pertarungan tersebut seperti dikutip BBC, Ahad (19/1).
Petarung berusia 31 tahun itu tidak sesumbar. Sebelumnya, McGregor sempat menjadi pemegang sabuk juara kelas ringan dan bulu UFC. Bahkan, McGregor menjadi satu-satunya petarung yang bisa gelar UFC di dua kelas berbeda secara beruntun. Tidak hanya itu, kemenangan atas Cerrone ini juga menjadi kemenangan pertama McGregor di arena Oktagon sejak November 2016.
Pada saat itu, McGregor menghajar Eddie Alvarez lewat kemenangan TKO pada babak pertama UFC205 dan sekaligus mengantarkannya menjadi pemegang sabuk juara kelas ringan UFC. Namun, sejak kemenangan atas Alvarez itu, karier McGregor di arena UFC memang terus redup. Berbagai kontroversi mengiringi langkah petarung dengan catatan bertanding 24 kali menang dan empat kali kalah.
Bahkan, tidak jarang McGregor tersandung masalah hukum. Terakhir, McGregor sempat berurusan dengan pihak kepolisian lantaran terlibat penyerangan sebuah pub di Dublin, Irlandia. Pun dengan keputusan UFC mencabut gelar juara kelas bulu dan kelas ringan milik McGregor lantaran dinilai terlalu lama tidak aktif di kelas tersebut.
Upaya McGregor untuk kembali meniti nama besar di panggung UFC sempat dilakukan kala menantang juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, pada Oktober 2018 silam. Namun, di pertarungan tersebut, McGregor menyerah pada babak keempat lewat kuncian. Sempat mengumumkan pensiun dari dunia tarung mixed martial arts (MMA) pada awal 2019, McGregor akhirnya kembali ke arena Oktagon setelah dibujuk Presiden UFC, Dana White.
Bahkan, McGregor sempat mengungkapkan, pada sepanjang 2020 kali ini, dia akan melakukan sejumlah pertarungan dan bertekad kembali ke jajaran elite petarung UFC. McGregor pun mengaku tertarik untuk terus tampil di kelas Welter dan bukan tidak mungkin untuk merebut gelar juara kelas bulu UFC dari tangan juara bertahan, Kamaru Usman, yang hadir di pertarungan McGregor vs Currone.
''Saya suka berada di kelas ini dan saya merasa bugar. Untungnya, saya bisa mengakhiri laga ini tanpa cedera sedikit pun dan saya berada dalam kondisi terbaik. Saya akan merayakan kemenangan ini, sebelum kembali ke gym bersama tim saya. Namun, saya telah kembali dan sudah siap,'' ujar McGregor.
Sementara Currone mengakui, tidak pernah menyangka McGregor bisa bergerak dengan begitu cepat dan melepaskan tendangan ke arah kepala. Padahal, petarung berusia 36 tahun itu dinilai sebaga salah satu petarung paling berpengalaman dan tercatat sebagai petarung yang paling banyak mengoleksi kemenangan, 23 kemenangan, di pentas UFC.
Tidak hanya itu, Currone juga dikenal sebagai petarung yang memiliki keunggulan tendangan ke arah kepala. Namun, gerakan itu jusru mengantarkan Currone ke kanvas Oktagon dan harus mengakui keunggulan McGregor.
''Dia mendapatkan saya lewat sikutan, dan hal itu membuatnya saya terdistrosi. Kemudian akhirnya sebuah tendangan ke arah kepala. Saya tidak pernah menyangka gerakan itu (tendangan ke arah kepala). Semua berlangsung dengan cepat. Namun, saya tidak akan berhenti dari olahraga ini, saya begitu mencintai olahraga ini,'' ujar Currone seusai laga seperti dikutip BBC.