REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar saat ini masih menginventarisir kerugian akibat bencana banjir bandang yang melandang Nagari Padang Laweh, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (17/1) lalu. Banjir bandang yang turun dari lereng Bukit Patah Gigi tersebut menyebabkan kerusakan 7 unit rumah, 1 unit bengkel sepeda motor, 1 toko perabot, 1 kantor PDAM, 1 unit Kantor Jorong dan 1 warung.
Selain itu banjir bandang juga menyeret mobil satu unit mobil honda freed, satu unit sepeda motor, puluhan ekor ternak warga hanyut terbawa sampai ke Danau Singkarak.
"Data kerugian belum semuanya masuk ke posko. Seperti kerugian ternak, lahan pertanian, kemudian rumah yang rusak. Kemudian dari PDAM juga mengalami kerugian, kami belum mendapat informasi," kata Kalaksa BPBD Tanah Datar Thamrin Basrul, Senin (20/1).
Thamrin menyebutkan pihaknya akan merilis data kerugian setelah masa tanggap darurat selesai. Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menetapkan status tanggap darurat bencana usai banjir bandang di Malalo selama satu minggu, dimulai sejak Sabtu (18/1).
Thamrin menyebut hingga saat iin pihaknya dibantu TNI/Polri, relawan dan warga masih membersihkan material banjir bandang di sekitar lahan milik warga. Mereka juga menelusuri aliran sungai di sekitar wilayah yang terdampak.
"Hari ini sesuai instruksi pak gubernur, di kawasan ini ada tujuh aliran sungai, ancaman bencana cukup besar. Hari ini kami telusuri aliran sungai dari hilir sampai ke hulu. Semua terlibat dari TNI, relawan dan OPD," ucap Thamrin.
Penelusuran hulu sungai ini menurut Thamrin sesuai dengan instruksi pemerintah provinsi dalam upaya mitigasi bencana. Terlebih Nagari Padang Laweh Malalo masih waspada karena masih berpotensi dilanda banjir bandang susulan. Sebab genangan air di bagian hulu Sungai Ampu di lereng Bukit Patah Gigi masih ada dan cuaca di daerah tersebut masih cenderung hujan.