REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi bahwa virus corona baru yang menyebabkan pneumonia, dapat menular antarmanusia. Ironinya, wabah virus itu juga telah menyebar ke lebih banyak kota di Cina, termasuk ibukota Beijing dan Shanghai.
Pihak berwenang di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan banyak negara Asia, telah meningkatkan pemeriksaan terhadap para pelancong dari Wuhan, kota pusat tempat virus pertama kali ditemukan.
“Wuhan adalah pusat utama dan dengan perjalanan menjadi bagian besar dari Tahun Baru Imlek yang semakin dekat, tingkat kekhawatiran harus tetap tinggi. Masih banyak yang akan datang dari wabah ini," kata Jeremy Farrar, seorang spesialis epidemi penyakit menular dan direktur badan amal kesehatan global Wellcome Trust.
"Wabah ini sangat memprihatinkan. Ketidakpastian dan kesenjangan masih ada, tetapi sekarang jelas bahwa ada penularan dari orang ke orang," tambah Farrar dilansir Reuters, Selasa (21/1).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga sumber pertama virus corona jenis baru di Wuhan yakni dari hewan. WHO juga sepakat bahwa virus tersebut dapat ditularkan antarmanusia, jika terjadi kontak yang dekat.
Badan yang bermarkas di Jenewa itu kemudian membentuk komite darurat untuk menilai apakah wabah itu merupakan keadaan darurat kesehatan internasional dan tindakan apa yang harus diambil untuk mengelolanya.
Sejauh ini, WHO belum merekomendasikan pembatasan perdagangan atau perjalanan, tetapi panel ahli independen dapat melakukannya atau membuat rekomendasi lain untuk membatasi penyebaran.
Sementara Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa penghentikan wabah dan menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama. Terlebih jumlah pasien kini meningkat lebih dari tiga kali lipat dan jumlah orang meninggal sudah 3 orang.
"Kehidupan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dan penyebaran wabah harus diatasi dengan cepat," kata Presiden Xi.