Rabu 22 Jan 2020 19:16 WIB

Taiwan Minta China Berbagi Informasi Virus Corona

Seorang warga Taiwan diketahui mengidap pneumonia akibat virus corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Virus corona
Foto: who.org
Virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta China berbagi informasi yang valid tentang virus corona baru. Seorang warga Taiwan diketahui telah mengidap pneumonia akibat virus tersebut. 

Menurut Tsai, China harus memenuhi kewajiban internasionalnya untuk memberikan informasi transparan terkait virus corona baru. Dia berharap Beijing tak melakukan pertimbangan politik untuk membagi informasi tersebut kepada Taiwan. 

Baca Juga

"Kami yakin pertimbangan politik tidak harus dilakukan sebelum melindungi orang-orang," kata Tsai pada Selasa (21/1). China memang tak berhubungan baik dengan Taiwan karena wilayah itu kerap menuntut kemerdekaan. 

Tsai pun berharap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan hal serupa. "Saya kembali menyerukan WHO untuk tidak mengecualikan Taiwan karena faktor politik. Taiwan berada di garis depan pencegahan epidemi global. Perlu ada ruang di WHO untuk partisipasi Taiwan," ujarnya. 

Kantor WHO di Beijing belum merepons pernyataan dan seruan Tsai. Namun, juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan Taiwan terus diberi informasi teraktual mengenai virus corona. 

"Otoritas Taiwan, termasuk para pakar kesehatan, diinformasikan melalui saluran lintas-selat serta saluran yang terhubung dengan Peraturan Kesehatan Nasional. WHO diberi tahu ada kontak lintas-selat tentang masalah ini," kata Jasarevic. 

Wakil Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan Chuang Jen-hsiang mengungkapkan para pakar kesehatan dari wilayahnya telah mengunjungi China. Komunikasi dan dialog yang terjalin pun cukup baik. 

Namun, Taiwan tak dapat menghadiri pertemuan darurat yang diinisiasi WHO. Sebab Taipei bukanlah anggotanya. "Kami tidak memiliki cara untuk mendapatkan informasi secara langsung," kata Chuang. 

Jumlah korban meninggal akibat virus corona di China bertambah menjadi sembilan orang. Virus tersebut telah menginfeksi 440 orang yang tersebar di 13 provinsi di Negeri Tirai Bambu.

Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Li Bin mengungkapkan pihaknya telah menemukan 2.197 kasus lain akibat kontak dengan para pengidap virus corona. Ada bukti penularan virus melalui pernapasan.  

Menurut Li, mutasi virus dan penyebaran penyakit kemungkinan masih akan berlanjut. Li mengimbau agar penduduk kota Wuhan yang menjadi sumber atau pusat wabah tak bepergian ke luar kota. Hewan hidup pun dilarang memasuki kota tersebut. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement