REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat belasan ribu unit rumah warga di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih terendam banjir hingga Ahad (26/1) hari ini. Akibatnya warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang terjadi sejak Kamis (23/1) pekan lalu.
"Rumah yang terendam banji di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek sebanyak 11.659 kepala keluarga (KK) atau 40.844 jiwa terdampak banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (26/1).
Sejumlah warga menggunakan perahu melintasi genangan banjir di ruas Jalan Anggadireja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (26/11).
Agus melanjutkan, sebanyak 208 kepala keluarga atau 695 orang terpaksa mengungsi akibat banjir. Ia menjelaskan, ratusan warga tersebut tersebar di beberapa lokasi pengungsian yakni; Aula Desa Dayeuhkolot, Masjid Ashofia, Masjid Baitu Haq, Masjid Almustafa, Masjid Argadinata, Masjid Al Barokah, Shelter Parunghalang dan Gedung Inkanas.
Sementara ketinggian banjir mengalami penurunan sekitar 10 cm di beberapa lokasi. Selain itu, sejumlah jalan seperti Andir-Ketapang, Jalan Raswi Ciparay, Majalaya, telah dapat dilintasi kendaraan roda dua dan empat.
Agus mengatakan, hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) dan BPBD Kabupaten Bandung masih memantau ketinggian banjir dan melakukan assesment ke lokasi kejadian. Agus menambahkan, BPBD Jawa Barat telah mengirimkan bantuan logistik.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, 23 Januari 2020 lalu. Akibatnya banjir menerjang Kabupaten Bandung. Banjir menggenangi lima kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Majalaya. Ketinggian banjir beragam mulai 10 cm hingga 200 cm.
Seorang anak membawa tas melintasi genangan banjir di Jalan Katapang Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (26/11).