Selasa 28 Jan 2020 01:04 WIB

Kemenkes Siap Kirim Tenaga Kesehatan ke China

Tenaga kesehatan disiapkan jika harus membantu WNI di Wuhan China.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku siap mengirimkan tenaga kesehatan (nakes) ke Wuhan, China. Rencana ini untuk membantu Warga Negara Indonesia (WNI) menghadapi virus corona (2019-NcoV) di wilayah epidemi virus tersebut.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengenai hal ini. "Kemenkes sudah bicara dengan Kemenlu, kalau memang diperlukan nakes, maka akan ada tenaga kesehatan Indonesia yang akan dikirim ke sana (Wuhan)," ujarnya saat ditemui usai konferensi pers update mengenai 2019-NcoV, di Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1) sore.

Baca Juga

Kendati demikian, ia mengaku sampai hari ini belum ada nakes dari Tanah Air yang dikirim ke Wuhan. Ia menegaskan, pihaknya baru bisa masuk negeri tirai bambu tersebut jika sudah diminta.

Karena itu, pihaknya hanya bisa memonitor kesehatan WNI di China. Kemenkes tidak bisa ikut campur lebih lanjut urusan kesehatan China.

"China kan negara adikuasa, apalagi belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang sakit," ujarnya.

Kemenkes menduga baru aparat militer dari Indonesia masuk ke sana membantu WNI di China. "Tetapi saya belum konfirmasi," katanya.

Sementara itu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono menambahkan, hingga saat ini sebanyak 243 mahasiswa Indonesia di Wuhan dalam kondisi baik. Kendati demikian, ia tidak memungkiri adanya korban meninggal akibat penyakit itu.

"Tetapi orang yang meninggal akibat virus tersebut di China ternyata punya penyakit penyerta. Seperti diabetes mellitus (DM), lanjut usia lansia hingga memiliki penyakit infeksi," katanya.

Karena itulah, ia menyebut pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) masih belum menetapkan virus ini sebagai ancaman kesehatan dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement